Jakarta (ANTARA News) - Ahli Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Mun`im idris sebelum wafatnya sempat berpesan kepada anak-anaknya untuk jujur dalam bersikap dan bekerja.

"Kita harus sungguh-sungguh bekerja dan bersikap secara jujur. Jangan pernah terombang-ambing oleh masalah apa pun," kata putra pertama Mun`im Idris, Agus Thoriq, usai prosesi pemakaman di TPU Menteng Pulo, Jakarta, Jumat.

Agus mengatakan selain itu ayahnya juga pernah berpesan untuk konsisten dalam bekerja dan tidak mudah menyerah dalam masalah apa pun.

Menurut dia, sosok yang dikenal jujur itu juga sangat tertutup dan tidak pernah becerita mengenai kasus-kasus besar kepada keluarganya.

"Dia itu orangnya sangat tertutup, mungkin sangat konfidensial bagi dia, seperti kasusnya Marsinah, Fransisca Yovie dia tidak pernah cerita," katanya.

Dia mengatakan alasan sikap tertutup ayandanya itu karena menjunjung etika.

"Kita tidak berani memaksa, kalau ditanya pasti dia ngeles dengan alasan etika. Tidak boleh dibawa ke mana-mana karena sudah ditangani di ranah hukum, pengadilan," katanya.

Agus bercerita kenangan terakhir ayahandanya saat merayakan hari ulang tahun dan berlibur bersama keluarga besar, merayakan di Senggigi, Lombok Nusa Tenggara Barat.

Dia mengaku tidak merasakan firasat apa pun sebelum Mun`im meninggalkan istri dan tujuh anak.

Mun`im meninggal dunia pada Jumat dini hari lalu pukul 02.30 WIB di RSCM, Jakarta Pusat, setelah mengidap penyakit diabetes selama 10 tahun, jantung koroner selama tiga tahun dan kanker pankreas selama 23 hari.

Sebelum dimakamkan, almarhum dishalatkan di Masjid Arief rahman Hakim, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Kapolri Timur Pradopo bdan Wakapolri Oegroseno sempat melayat ke RSCM dan pemakamannya diantaranya dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.