Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim menyatakan, hasil konvensi Ujian Nasional selama dua hari menyepakati evaluasi akhir tahap belajar ini tetap dilaksanakan dengan komposisi 60:40 untuk nilai ujian sekolah dan ujian nasional.

"Jika negara ini ingin maju harus ada ujian yang mengukur standar nasional itu sendiri, mengukur kompetensi peserta didik di akhir masa belajar di satuan pendidikan sehingga kami sepakat untuk tetap melaksanakan Ujian Nasional tahun depan," katanya saat menutup Konvensi UN di Kemdikbud, Jakarta, Jumat.

Musliar mengatakan komposisi untuk menentukan nilai akhir ini masih sama dengan penyelenggaraan UN tahun ini, namun tahun-tahun ke depan, baik nilai ujian sekolah maupun nilai UN menentukan kelulusan peserta didik dengan komposisi akhir 100 persen.

"Saya kira ini langkah luar biasa yang bisa kita sepakati tadi malam dan tadi di pleno," katanya.

Mengenai penggandaan lembar soal, lanjut Musliar, disepakati ditangani daerah, namun masih akan dibahas apakah berbasis region atau provinsi.

"Kalau itu dicetak di masing-masing daerah belum tentu juga ada percetakan yang mampu mencetak soal di daerah itu. Efektifitas pencetakan itu akan kita pikirkan bersama-sama," ujarnya.

Sementara, untuk butir-butir rumusan pengawasan dan pengamanan akan dimasukkan kePOS dan sebelum POS disahkan akan ada masukan terlebih dahulu kepada dinas pendidikan provinsi, kata dia.

Pelaksanaan Ujian Nasional yang kredibel dan andal menjadi tema konvensi UN di Jakarta yang menghadirkan Mantan Wapres Jusuf Kalla, anggota Komisi X DPR RI, Zulfadli, Ketua Majelis Rektor Idrus A Paturussi dan Pakar Pendidikan Jahja Umar.