Makassar (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi Makassar New Port (MNP) sebagai pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta yang mampu melakukan efisiensi dan mendukung konektivitas pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

"Persaingan antarnegara kini sangat ketat, persaingan produk-produk yang kita hasilkan dan produk yang dihasilkan negara lain juga bersaing sangat ketat. Siapa yang memiliki efisiensi yang baik itulah yang memenangkan pertandingan," kata Jokowi pada pidato peresmian MNP proyek 1B dan 1C di Makassar, Sulsel, Kamis.

Dia mengatakan hal itu tergambar pada 10 tahun lalu biaya logistik nasional itu 24 persen, padahal negara lain 9 - 12 persen. Kondisi itu terjadi karena pelabuhan tidak terintegrasi dengan kawasan industri dan pabrik.

Namun saat ini, lanjut dia, biaya logistik sudah turun kurang lebih 14 persen tetapi diakui masih sedikit lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Baca juga: Menhub harap keberadaan Makassar New Port dongkrak perekonomian

Baca juga: Menteri BUMN: Makassar New Port jadi energi baru KTI


"Ini menjadi PR kita bersama. Makassar New Port ini adalah terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Kedalamannya 16 meter juga pelabuhan terdalam yang sangat baik bersandarnya kapal-kapal besar pengangkut kontainer," katanya.

Menurut dia, efisiensi juga terkait dengan "Dwelling time" atau masa tunggu kapal di pelabuhan dulu berkisar 5 hingga 7 hari, sehingga tidak efisien. Sekarang masa tunggu kapal rata-rata sudah di bawah tiga hari.

Hal itu menyebabkan "Dwelling time" Indonesia tidak kalah dengan negara-negara besar lainnya. Kondisi ini menjadi kekuatan dan potensi yang terus diperbaiki, sehingga daya saing menjadi lebih baik dari negara-negara lain.

Baca juga: Erick: Makassar New Port pelabuhan hub terbesar di Indonesia Timur

Baca juga: Kemenhub: peningkatan kapasitas Makassar New Port lancarkan logistik


Kondisi tersebut, diakui sudah dijawab oleh MNP yang sebelumnya pelabuhan kontainer lama kapasitasnya hanya 750 ribu TEUs per tahun, namun dengan MNP ini kapasitasnya mencapai 2,5 juta TEUs per tahun.

Karena itu, Jokowi optimistis progres MNP yang menjadi hub pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini dapat menjadi pelabuhan besar yang mampu mengefisienkan biaya-biaya logistik di tanah air.
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir menandatangani peresmian Makassar New Port di Makassar, Kamis (22/2/2024). Antara/ Suriani Mappong