Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memberikan vaksin lumpy skin disease (LSD) untuk melindungi hewan ternak dari penyakit LSD atau yang dikenal sebagai cacar sapi yang telah ditemukan di wilayah setempat.

Petugas dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang telah melaporkan adanya kasus LSD tersebut, meskipun jumlah kasus belum dapat dipastikan secara pasti.

Baca juga: Pemprov sebut NTT masih bebas dari PMK dan LSD

"Saya mengimbau kepada para peternak untuk segera menghubungi petugas di puskeswan terdekat jika membutuhkan bantuan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang drh. Endra Novianto di kabupaten setempat, Kamis.

Menurutnya, penyakit LSD harus mendapat perhatian meskipun tidak mematikan, tetapi dapat menyebabkan penurunan berat badan pada hewan ternak, sehingga dapat merugikan peternak.

"Virus itu dapat disembuhkan dan memiliki tingkat kematian yang rendah apabila ditangani dengan cepat. Hari ini, kami telah menerima pasokan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jatim," tuturnya.

Ia menjelaskan, bagi masyarakat yang membutuhkan vaksin dapat menghubungi petugas peternakan karena ketersediaan vaksin LSD terbatas dan vaksin tersebut disediakan secara gratis.

Baca juga: Dept. Pertanian Australia serahkan 500 ribu vaksin LSD untuk Indonesia

Endra mengatakan, wabah LSD bukanlah penyakit baru di kalangan peternak, namun baru saja masuk ke wilayah Kabupaten Lumajang, sehingga para petugas puskeswan di setiap wilayah telah melakukan pendataan terhadap hewan ternak yang diduga terjangkit LSD.

"Kami ingin menekankan bahwa daging sapi dan kerbau tetap aman untuk dikonsumsi karena penyakit itu tidak menular kepada manusia, selama dimasak dengan benar," katanya.

Dengan adanya langkah-langkah tersebut diharapkan penyebaran penyakit LSD dapat ditekan dan kesehatan hewan ternak di Kabupaten Lumajang dapat terjaga dengan baik.

"Kami juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi ternak mereka dari penyakit LSD," ujarnya.

Baca juga: Pemkab: Bantul telah aman dari kasus PMK ternak