AS luncurkan jaringan penelitian evaluasi teknologi skrining kanker
22 Februari 2024 12:45 WIB
Para peserta memegang lentera untuk menghadiri acara Light The Night Walk guna mengumpulkan dana bagi pengobatan dan penelitian kanker di Manhattan, New York, Amerika Serikat, 18 Oktober 2018. ANTARA/Xinhua/Wang Ying.
Los Angeles (ANTARA) - Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS) meluncurkan jaringan uji klinis untuk mengevaluasi teknologi-teknologi baru yang digunakan dalam skrining kanker, demikian laporan organisasi tersebut pada Rabu (21/2).
Jaringan Penelitian Skrining Kanker itu akan menyelidiki cara mengidentifikasi kanker sejak dini, ketika kanker kemungkinan akan lebih mudah untuk diobati. Sebanyak delapan kelompok telah menerima dana dari Institut Kanker Nasional (National Cancer Institute/NCI), bagian dari NIH, untuk melaksanakan kegiatan awal jaringan ini.
"Teknologi-teknologi baru seperti tes deteksi multikanker dapat mentransformasi skrining kanker dan membantu memperpanjang harapan hidup lebih banyak orang. Kita perlu memastikan teknologi ini berfungsi dan memahami cara menggunakannya sehingga dapat bermanfaat bagi semua orang," kata Direktur NCI W. Kimryn Rathmell.
Menurut NIH, tahun ini, jaringan tersebut akan meluncurkan studi percontohan, yang dikenal sebagai Studi Pelopor tentang Deteksi Multikanker, untuk membahas kelayakan penggunaan tes deteksi multikanker dalam uji coba terkontrol acak di masa mendatang.
"Tujuan kami adalah mengevaluasi teknologi skrining kanker secara sistematis guna memahami cara terbaik menggunakannya untuk menyelamatkan nyawa. Data yang dihimpun melalui uji klinis ini dapat digunakan untuk mengembangkan pedoman berbasis bukti untuk skrining kanker," jelas Wakil Direktur Divisi Pencegahan Kanker NCI Lori M. Minasian.
Jaringan Penelitian Skrining Kanker itu akan menyelidiki cara mengidentifikasi kanker sejak dini, ketika kanker kemungkinan akan lebih mudah untuk diobati. Sebanyak delapan kelompok telah menerima dana dari Institut Kanker Nasional (National Cancer Institute/NCI), bagian dari NIH, untuk melaksanakan kegiatan awal jaringan ini.
"Teknologi-teknologi baru seperti tes deteksi multikanker dapat mentransformasi skrining kanker dan membantu memperpanjang harapan hidup lebih banyak orang. Kita perlu memastikan teknologi ini berfungsi dan memahami cara menggunakannya sehingga dapat bermanfaat bagi semua orang," kata Direktur NCI W. Kimryn Rathmell.
Menurut NIH, tahun ini, jaringan tersebut akan meluncurkan studi percontohan, yang dikenal sebagai Studi Pelopor tentang Deteksi Multikanker, untuk membahas kelayakan penggunaan tes deteksi multikanker dalam uji coba terkontrol acak di masa mendatang.
"Tujuan kami adalah mengevaluasi teknologi skrining kanker secara sistematis guna memahami cara terbaik menggunakannya untuk menyelamatkan nyawa. Data yang dihimpun melalui uji klinis ini dapat digunakan untuk mengembangkan pedoman berbasis bukti untuk skrining kanker," jelas Wakil Direktur Divisi Pencegahan Kanker NCI Lori M. Minasian.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024
Tags: