Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia menyampaikan kekecewaan atas kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menangani situasi kritis yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina, dengan cepat.
Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia yang diakses di Kuala Lumpur, Kamis, disebutkan bahwa dengan mempertimbangkan situasi di Gaza yang semakin memburuk terutama pasca serangan besar-besaran Israel di Rafah, maka solusi efektif untuk mengatasi krisis tersebut adalah DK PBB segera menerapkan gencatan senjata kemanusiaan.
Satu-satunya solusi terbaik terhadap konflik tersebut adalah menerapkan "Solusi Dua Negara", berdasarkan garis perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Keterangan pers itu juga menyebutkan bahwa Malaysia mengulangi seruannya agar Negara Palestina diakui sebagai negara yang utuh anggota PBB.
Sebelumnya, pada Selasa (20/2), DK PBB hampir mencapai dukungan bulat terhadap resolusi yang diusulkan oleh Aljazair yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dan aliran bantuan kemanusiaan ke rakyat Palestina tanpa batasan apa pun.
Resolusi tersebut digagalkan oleh penggunaan hak veto, sehingga semakin melumpuhkan upaya komunitas internasional dalam menangani bencana kemanusiaan di Palestina.
Baca juga: China kecewa Amerika Serikat lagi-lagi veto Resolusi PBB untuk Gaza
Baca juga: Kelompok Arab minta DK PBB ambil tindakan terkait Gaza
Malaysia kecewa DK PBB gagal tangani situasi kritis di Jalur Gaza
22 Februari 2024 12:36 WIB
Ilustrasi - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan sidang. ANTARA/Xinhua.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: