Beijing (ANTARA) - Observatorium nasional China pada Rabu (21/2) malam waktu setempat memperbarui peringatan oranye untuk gelombang dingin di beberapa daerah di China selatan, dan memperkirakan terjadinya penurunan
Peringatan oranye, peringatan tertinggi untuk gelombang dingin, berlaku untuk periode mulai Rabu pukul 20.00 waktu setempat hingga Jumat (23/2) pukul 08.00 waktu setempat.
Banyak wilayah di China selatan diperkirakan akan mengalami penurunan suhu secara signifikan, dengan suhu rata-rata harian atau suhu terendah turun 6 hingga 12 derajat Celsius, menurut Pusat Meteorologi Nasional (National Meteorological Center/NMC) China.
Sebagian wilayah Guizhou dan Guangxi diperkirakan akan mengalami penurunan suhu kumulatif hingga 20 derajat Celsius atau lebih.
Badan-badan pemerintah terkait disarankan untuk membuat serangkaian rencana darurat guna menghadapi gelombang dingin yang akan datang, dan sektor pertanian, akuakultur, serta peternakan harus secara aktif mengambil tindakan pencegahan terhadap embun beku (frost) dan kondisi dingin ekstrem guna mengurangi kerugian, menurut NMC.
Pada saat yang sama, NMC juga mengeluarkan peringatan untuk angin kencang, cuaca konveksi yang parah, badai salju, dan suhu dingin ekstrem.
China perbarui peringatan oranye untuk gelombang dingin
22 Februari 2024 11:30 WIB
Foto drone udara yang diambil pada 24 Januari 2024, menunjukkan kendaraan berjalan di jalan saat cuaca bersalju di Changsha, Provinsi Hunan, Tiongkok tengah, 22 Januari 2024. ANTARA/Xinhua/Chen Sihan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: