Islamabad (ANTARA News) - Sebanyak 355 orang telah tewas dan 619 orang lagi cedera akibat gempa 7,7 Skala Richter, yang mengguncang Provinsi Balochistan di Pakistan Barat-daya, Selasa sore (24/9).

Siaran pers yang dikeluarkan oleh Lembaga Penanganan Bencana Nasional Pakistan (NDMA), Kamis malam (26/9), menyatakan Awaran --kabupaten di Balochistan Selatan, adalah daerah yang paling parah diguncang gempa. Di sana 311 orang telah tewas dan 440 orang lagi cedera, kata NDMA, lapor Xinhua.

Ditambahkannya, korban jiwa dan cedera lain dilaporkan berasal dari kabupaten Kech, yang berdekatan.

Sebanyak 20.000 rumah telah hancur di daerah yang diguncang gempa, kata Lembaga Penanganan Bencana Provinsi Balochistan pada Kamis pagi. Ditambahkannya, 95 persen rumah di Awaran telah hancur atau rusak.

Banyak tenda, selimut, kelambu, air, obat dan bahan makanan telah dikirim oleh Pemerintah Balochistan dan Punjab, pemerintah federal dan militer serta pasukan paramiliter ke daeran yang diguncang gempa, kata NDMA di dalam taklimatnya.

Korban gempa juga telah diberikan lima alat kesehatan darurat dan 100 alat trauma, kata lembaga itu sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Selain daerah yang diguncang gempa tak bisa didatangi, operasi pertolongan juga menghadapi masalah lain. Pada Kamis pagi, Ketua NDMA selamat dari serangan roket terhadap helikopternya saat ia melakukan perjalanan pemeriksaan di Mashkai, Kota Kecil di Awaran.

Balochistan memiliki reputasi buruk mengenai serangan, konflik sektarian dan penculikan. Pada Rabu, satu rombongan yang membawa pekerja dilaporkan diserang dalam perjalanan ke daerah yang diguncang gempa.


Penerjemah: Chaidar Abdullah