Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) telah mencapai 1,95 miliar dolar AS hingga 20 Februari 2024.

"TD Valas DHE per 20 Februari 2024 mencapai 1,95 miliar dolar AS, komposisinya masih sama (tenor) 3 bulan yang paling banyak 98,8 persen," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Selain itu, Destry menuturkan jumlah eksportir yang menyimpan DHE di dalam negeri melalui instrumen tersebut juga bertambah menjadi 158 eksportir pada Februari 2024.

Instrumen operasi moneter TD Valas DHE berlaku efektif pada 1 Maret 2023 untuk mendorong eksportir menyimpan DHE di dalam negeri.

Baca juga: Ekonom: Rupiah menguat karena arus masuk dana asing di pasar modal RI

Baca juga: BI targetkan inflasi "volatile food" terjaga pada kisaran 5 persen
Instrumen tersebut bertujuan untuk meningkatkan serapan DHE guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat perekonomian domestik.

BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas, meningkatkan efektivitas implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023, dan melanjutkan penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Di sisi lain, BI telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) sejak 1 Januari 2024 hingga 20 Februari 2024 sebanyak Rp34,2 triliun, yang terdiri dari Rp9,1 triliun di pasar perdana dan Rp25,1 triliun di pasar sekunder.

Stabilisasi nilai tukar rupiah juga dilakukan BI melalui intervensi di pasar valas pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dan SBN di pasar sekunder.

Baca juga: BI: Ekonomi global diperkirakan lebih baik dibanding proyeksi semula

Baca juga: Bank Indonesia tahan BI-Rate tetap 6 persen