Pemilu 2024
Pemkot Kediri dampingi anak pengawas kelurahan meninggal
21 Februari 2024 23:03 WIB
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah ke rumah duka pengawas kelurahan yang meninggal dunia saat bertugas dalam Pemilu 2024 di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (21/2/2024). ANTARA/ Asmaul
Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mendampingi anak pengawas kelurahan yang meninggal dunia saat bertugas dalam Pemilu 2024.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah menyampaikan duka mendalam saat takziah ke rumah duka Pengawas Kelurahan Pakelan Kota Kediri Hery Krishmanto. Almarhum meninggal pada Jumat (16/2) petang setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
"Saya turut berduka atas kepergian Bapak Hery Krishmanto. Memang hal ini sudah menjadi takdir. Walaupun saya hanya sebentar di Kota Kediri tetapi saya akan titip ke jajaran saya, dan memang diperintahkan sesuai peraturan perundang-undangan untuk memberikan pelayanan kepada anak-anak almarhum," katanya saat di rumah duka, Rabu.
Selain takziah, ia juga memberikan beberapa bantuan untuk keluarga almarhum. Bantuan yang diberikan yakni santunan kematian, dokumen administrasi kependudukan (akta kematian, kartu keluarga baru, KIA), serta pendampingan psikolog untuk ahli waris.
Dua anak almarhum masih duduk di bangku sekolah sehingga Dinas Pendidikan Kota Kediri memberikan fasilitas untuk memilih sekolah yang dituju.
Baca juga: Petugas KPPS sakit atau meninggal, Komnas HAM : Beri mereka istirahat
Baca juga: Pj Gubernur Sulsel silaturahmi ke keluarga petugas KPPS yang wafat
Selain bantuan dari Pemerintah Kota Kediri, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan santunan jaminan kematian, santunan jaminan hari tua serta beasiswa pendidikan dengan total Rp253.754.895.
Pj Wali Kota Kediri berpesan agar bantuan dan santunan ini dijaga dan digunakan sebaik mungkin. Pemkot juga meminta maaf juga apabila masih kurang dalam memberikan pelayanan di akhir hidup almarhum.
"Saya berpesan kepada anak almarhum yang pertama untuk menjaga adik-adiknya yang masih sekolah. Untuk anak-anak almarhum yang masih sekolah untuk rajin belajar," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan mengatakan pemkot memberikan jaminan pendidikan untuk anak-anak almarhum. Ada dua anak yang masih duduk di bangku TK dan segera masuk sekolah dasar. Begitu juga dengan anak kedua yang masih duduk di bangku SMP dan tahun depan sudah ke SMA.
"Pemkot memberikan jaminan pendidikan pada anak-anak almarhum. Kami beri jaminan sekolah, termasuk SMA nya mau kemana bisa koordinasi dengan teman-teman di cabang dinas," katanya.
Ia menambahkan, anak-anak tersebut bisa bersekolah di sekolah yang mereka inginkan tanpa memikirkan soal zonasi, sebab hal ini adalah perkecualian.
Pemkot, kata dia, juga membantu yang bisa dilakukan. Untuk beasiswa pendidikan sudah dibantu oleh BPJS Ketenagakerjaan, sehingga pemkot juga tetap mendampingi selain yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Intinya anak-anak itu tidak boleh tidak sekolah. Ini tinggal yang tidak tercover BPJS. Kami sampauikan kesulitan apapun terkait pendidikan, dinas yang akan menyelesaikan," kata Anang.
Seorang Panitia Pengawas Pemilu 2024 Kelurahan Pakelan, Kecamatan Kota Kediri, Jawa Timur, bernama Hery Krishmanto dilaporkan meninggal dunia setelah melakukan tugasnya dalam pengawasan Pemilu 2024. Tiga bulan lalu, istrinya juga telah meninggal dunia, sehingga anak-anak almarhum yatim piatu. Saat ini, ketiganya dirawat kerabat.
Baca juga: Seorang panwaslu kelurahan di Kota Kediri meninggal dunia
Baca juga: Tiga TPS di Kediri ambruk diterjang angin
Baca juga: Pemkot Makassar serahkan akta kematian petugas KPPS meninggal dunia
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah menyampaikan duka mendalam saat takziah ke rumah duka Pengawas Kelurahan Pakelan Kota Kediri Hery Krishmanto. Almarhum meninggal pada Jumat (16/2) petang setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
"Saya turut berduka atas kepergian Bapak Hery Krishmanto. Memang hal ini sudah menjadi takdir. Walaupun saya hanya sebentar di Kota Kediri tetapi saya akan titip ke jajaran saya, dan memang diperintahkan sesuai peraturan perundang-undangan untuk memberikan pelayanan kepada anak-anak almarhum," katanya saat di rumah duka, Rabu.
Selain takziah, ia juga memberikan beberapa bantuan untuk keluarga almarhum. Bantuan yang diberikan yakni santunan kematian, dokumen administrasi kependudukan (akta kematian, kartu keluarga baru, KIA), serta pendampingan psikolog untuk ahli waris.
Dua anak almarhum masih duduk di bangku sekolah sehingga Dinas Pendidikan Kota Kediri memberikan fasilitas untuk memilih sekolah yang dituju.
Baca juga: Petugas KPPS sakit atau meninggal, Komnas HAM : Beri mereka istirahat
Baca juga: Pj Gubernur Sulsel silaturahmi ke keluarga petugas KPPS yang wafat
Selain bantuan dari Pemerintah Kota Kediri, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan santunan jaminan kematian, santunan jaminan hari tua serta beasiswa pendidikan dengan total Rp253.754.895.
Pj Wali Kota Kediri berpesan agar bantuan dan santunan ini dijaga dan digunakan sebaik mungkin. Pemkot juga meminta maaf juga apabila masih kurang dalam memberikan pelayanan di akhir hidup almarhum.
"Saya berpesan kepada anak almarhum yang pertama untuk menjaga adik-adiknya yang masih sekolah. Untuk anak-anak almarhum yang masih sekolah untuk rajin belajar," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan mengatakan pemkot memberikan jaminan pendidikan untuk anak-anak almarhum. Ada dua anak yang masih duduk di bangku TK dan segera masuk sekolah dasar. Begitu juga dengan anak kedua yang masih duduk di bangku SMP dan tahun depan sudah ke SMA.
"Pemkot memberikan jaminan pendidikan pada anak-anak almarhum. Kami beri jaminan sekolah, termasuk SMA nya mau kemana bisa koordinasi dengan teman-teman di cabang dinas," katanya.
Ia menambahkan, anak-anak tersebut bisa bersekolah di sekolah yang mereka inginkan tanpa memikirkan soal zonasi, sebab hal ini adalah perkecualian.
Pemkot, kata dia, juga membantu yang bisa dilakukan. Untuk beasiswa pendidikan sudah dibantu oleh BPJS Ketenagakerjaan, sehingga pemkot juga tetap mendampingi selain yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Intinya anak-anak itu tidak boleh tidak sekolah. Ini tinggal yang tidak tercover BPJS. Kami sampauikan kesulitan apapun terkait pendidikan, dinas yang akan menyelesaikan," kata Anang.
Seorang Panitia Pengawas Pemilu 2024 Kelurahan Pakelan, Kecamatan Kota Kediri, Jawa Timur, bernama Hery Krishmanto dilaporkan meninggal dunia setelah melakukan tugasnya dalam pengawasan Pemilu 2024. Tiga bulan lalu, istrinya juga telah meninggal dunia, sehingga anak-anak almarhum yatim piatu. Saat ini, ketiganya dirawat kerabat.
Baca juga: Seorang panwaslu kelurahan di Kota Kediri meninggal dunia
Baca juga: Tiga TPS di Kediri ambruk diterjang angin
Baca juga: Pemkot Makassar serahkan akta kematian petugas KPPS meninggal dunia
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: