Pemkot Batu bangun "underpass" Pasar Induk Among Tani ke terminal
21 Februari 2024 20:49 WIB
Foto arsip. Aktivitas masyarakat di Pasar Induk Among Tani yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). ANTARA/Vicki Febrianto.
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, membangun underpass atau jalan bawah tanah yang menghubungkan Pasar Induk Among Tani dan Terminal Kota Batu di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Batu Alfi Nurhidayat di Kota Batu, Rabu mengatakan bahwa saat ini penyusunan Detail Engineering Design (DED) sarana tersebut telah rampung.
"Sudah selesai penyusunan DED. Saat ini, kami masih menunggu arahan pimpinan untuk pelaksanaannya," kata Alfi.
Alfi menjelaskan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk membangun underpass sepanjang 25 meter dengan lebar enam meter tersebut kurang lebih sebesar Rp12 miliar. Pembangunan fisik underpass tersebut dilaksanakan pada 2025.
Menurutnya, jalan bawah tanah atau underpass penghubung Pasar Induk Among Tani dengan Terminal Kota Batu yang terletak saling berhadapan tersebut akan dilengkapi galeri seni sehingga masyarakat atau wisatawan yang melintas akan mendapatkan pengalaman unik.
"Kita butuhkan sekitar Rp12 miliar untuk pembuatan underpass penghubung Pasar Induk dan Terminal Batu. Panjangnya sekitar 25 meter, lebar sekitar enam meter dan menggunakan box culvert," katanya.
Baca juga: Pasar Induk Among Tani miliki peran strategis untuk ekonomi daerah
Baca juga: Pemkot Batu targetkan kunjungan 12 juta wisatawan pada 2024
Ia menambahkan underpass tersebut juga akan dibuat ramah bagi penyandang disabilitas serta menggunakan energi terbarukan seperti panel surya.
Sebagai informasi, Pasar Induk Among Tani Kota Batu merupakan salah satu destinasi wisata baru yang tengah dikembangkan.
"Ini kami desain ramah untuk saudara-saudara difabel. Selain itu, juga dilengkapi panel surya," katanya.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu merupakan salah satu ikon wisata baru di wilayah tersebut. Pasar itu, rencananya dijadikan tempat transit bagi wisatawan sebelum berkunjung ke berbagai destinasi wisata yang ada di Kota Batu.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp166 miliar, mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2023.
Pasar Induk tersebut dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi.
Sementara pada lantai tiga, disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektare tersebut, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.
Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan mulai dibangun pada 2021 tersebut, memiliki 1.716 kios dan 914 los, dengan daya tampung untuk kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang.
Baca juga: Produk kokedama asal Kota Batu tembus pasar Jepang
Baca juga: Kota Batu Jatim tambah desa tematik Kampung Sakura
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Batu Alfi Nurhidayat di Kota Batu, Rabu mengatakan bahwa saat ini penyusunan Detail Engineering Design (DED) sarana tersebut telah rampung.
"Sudah selesai penyusunan DED. Saat ini, kami masih menunggu arahan pimpinan untuk pelaksanaannya," kata Alfi.
Alfi menjelaskan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk membangun underpass sepanjang 25 meter dengan lebar enam meter tersebut kurang lebih sebesar Rp12 miliar. Pembangunan fisik underpass tersebut dilaksanakan pada 2025.
Menurutnya, jalan bawah tanah atau underpass penghubung Pasar Induk Among Tani dengan Terminal Kota Batu yang terletak saling berhadapan tersebut akan dilengkapi galeri seni sehingga masyarakat atau wisatawan yang melintas akan mendapatkan pengalaman unik.
"Kita butuhkan sekitar Rp12 miliar untuk pembuatan underpass penghubung Pasar Induk dan Terminal Batu. Panjangnya sekitar 25 meter, lebar sekitar enam meter dan menggunakan box culvert," katanya.
Baca juga: Pasar Induk Among Tani miliki peran strategis untuk ekonomi daerah
Baca juga: Pemkot Batu targetkan kunjungan 12 juta wisatawan pada 2024
Ia menambahkan underpass tersebut juga akan dibuat ramah bagi penyandang disabilitas serta menggunakan energi terbarukan seperti panel surya.
Sebagai informasi, Pasar Induk Among Tani Kota Batu merupakan salah satu destinasi wisata baru yang tengah dikembangkan.
"Ini kami desain ramah untuk saudara-saudara difabel. Selain itu, juga dilengkapi panel surya," katanya.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu merupakan salah satu ikon wisata baru di wilayah tersebut. Pasar itu, rencananya dijadikan tempat transit bagi wisatawan sebelum berkunjung ke berbagai destinasi wisata yang ada di Kota Batu.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp166 miliar, mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2023.
Pasar Induk tersebut dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi.
Sementara pada lantai tiga, disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektare tersebut, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.
Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan mulai dibangun pada 2021 tersebut, memiliki 1.716 kios dan 914 los, dengan daya tampung untuk kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang.
Baca juga: Produk kokedama asal Kota Batu tembus pasar Jepang
Baca juga: Kota Batu Jatim tambah desa tematik Kampung Sakura
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: