BI sebut inflasi terjaga rendah dalam kisaran sasaran
21 Februari 2024 17:01 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Februari 2024 di Jakarta, Rabu (21/2/2024). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan laju inflasi terjaga rendah dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen didukung oleh kebijakan moneter BI yang pro-stability.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 tercatat sebesar 2,57 persen (yoy) menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,61 persen (yoy) sehingga tetap berada dalam kisaran 2,5 plus minus satu persen.
"Penurunan inflasi terjadi pada inflasi inti, sebagai hasil nyata konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia yang pro-stability serta sinergi erat kebijakan BI dengan pemerintah pusat dan daerah," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Februari 2024 di Jakarta, Rabu.
Inflasi inti menurun dari 1,80 persen (yoy) pada Desember 2023 menjadi 1,68 persen (yoy) pada Januari 2024, dipengaruhi oleh imported inflation yang rendah sejalan dengan stabilnya nilai tukar rupiah, ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, serta kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik.
Baca juga: BI catat lelang SRBI capai Rp391,82 triliun
Inflasi administered prices relatif stabil sebesar 1,74 persen (yoy). Sementara itu, inflasi volatile food meningkat menjadi 7,22 persen (yoy), terutama pada komoditas beras dan bawang karena dampak El Nino, faktor musiman, dan bergesernya musim tanam.
Untuk itu, sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah terus diperkuat dalam mengendalikan harga pangan.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 tetap akan rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen.
Baca juga: BI: Nilai transaksi perbankan digital capai Rp5.335,33 triliun
Baca juga: BI: Ekonomi domestik tumbuh lebih baik dari perkiraan
Baca juga: BI: Ekonomi global diperkirakan lebih baik dibanding proyeksi semula
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 tercatat sebesar 2,57 persen (yoy) menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,61 persen (yoy) sehingga tetap berada dalam kisaran 2,5 plus minus satu persen.
"Penurunan inflasi terjadi pada inflasi inti, sebagai hasil nyata konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia yang pro-stability serta sinergi erat kebijakan BI dengan pemerintah pusat dan daerah," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Februari 2024 di Jakarta, Rabu.
Inflasi inti menurun dari 1,80 persen (yoy) pada Desember 2023 menjadi 1,68 persen (yoy) pada Januari 2024, dipengaruhi oleh imported inflation yang rendah sejalan dengan stabilnya nilai tukar rupiah, ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, serta kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik.
Baca juga: BI catat lelang SRBI capai Rp391,82 triliun
Inflasi administered prices relatif stabil sebesar 1,74 persen (yoy). Sementara itu, inflasi volatile food meningkat menjadi 7,22 persen (yoy), terutama pada komoditas beras dan bawang karena dampak El Nino, faktor musiman, dan bergesernya musim tanam.
Untuk itu, sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah terus diperkuat dalam mengendalikan harga pangan.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 tetap akan rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen.
Baca juga: BI: Nilai transaksi perbankan digital capai Rp5.335,33 triliun
Baca juga: BI: Ekonomi domestik tumbuh lebih baik dari perkiraan
Baca juga: BI: Ekonomi global diperkirakan lebih baik dibanding proyeksi semula
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: