Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Batu menargetkan sebanyak 25.690 anak mendapatkan vaksin polio pada pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran kedua yang berlangsung pada 19-25 Februari 2024.

Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, Susana Indahwati di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu, mengatakan bahwa pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua tersebut serentak dilaksanakan di Jawa Timur.

"Ini dilakukan serentak di Jawa Timur, jadi petugas kesehatan sudah mulai bergerak untuk menyukseskan Sub PIN Polio mulai Senin (19/2)," kata Susana.

Baca juga: Banyuwangi sasar 180.641 anak usia 0-8 tahun vaksinasi polio kedua

Susana menjelaskan, pada putaran pertama Sub PIN Polio di Kota Batu yang berlangsung pada 15-21 Januari 2024, dari target sasaran penerima vaksin sebanyak 24.677 anak, dan realisasinya 25.690 anak, termasuk balita yang mengikuti Sub PIN Polio putaran pertama.

Sehingga, lanjutnya, pada putaran kedua target penerima vaksin polio ditetapkan sebanyak 25.690 anak, atau sama dengan capaian pada putaran pertama. Anak dan balita yang mendapatkan dosis pertama vaksin polio, harus mendapatkan dosis kedua.

"Target putaran kedua minimal adalah capaian putaran pertama. Karena setiap anak harus mendapatkan dua dosis," katanya.

Sasaran dari penerima vaksin polio tersebut, lanjutnya difokuskan pada pos pelayanan kesehatan terpadu (Posyandu), sekolah seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah.

Baca juga: Sasaran Sub PIN Polio 2 bertambah di Probolinggo, capai 149.667 anak

Sementara itu, Kepala Puskesmas Batu, dr Yongki Orris, mengatakan bahwa, pemberian vaksin polio putaran kedua ini dilakukan untuk memberikan perlindungan untuk balita hingga anak di bawah delapan tahun.

“Ini adalah upaya perlindungan untuk anak balita sampai usia di bawah 8 tahun. Jadi setelah kita berikan vaksin pada putaran pertama, kita kembali memberikan vaksin pada putaran kedua ini," kata Yongki.

Sub PIN Polio tersebut menargetkan anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Artinya, meski status imunisasi sudah lengkap, anak tetap harus mengikuti program Sub PIN Polio.

Vaksin yang digunakan pada Sub PIN Polio adalah vaksin generasi terbaru, yakni novel Oral Polio Vaksin tipe 2 atau nOPV2, yang diberikan sebanyak dua tetes dengan interval minimal satu bulan.

Penyakit polio termasuk salah satu penyakit yang berbahaya, karena sangat menular dan bisa menyebabkan kelumpuhan hingga kematian, serta menyebabkan kecacatan permanen.

Baca juga: Kemenkes: 95 persen anak Indonesia harus sudah imunisasi