“Ke depannya mudah-mudahan kami bisa mengedukasi warga secara perlahan, kalau di sini memang sering terjadi banjir, maka ke depannya agar bergeser ke dataran yang lebih tinggi,” kata Camat Cempaga Hulu Gusti Mukafi, Rabu.
Baca juga: BMKG: Waspada dampak hujan lebat di NTT pada 24-26 Februari
Selain itu, Desa Parit banjir genangan di jalan dan halaman rumah warga, sedangkan Desa Selucing dan Desa Pelantaran dinyatakan sudah surut.
“Saat ini ada sejumlah warga, khususnya di Desa Sei Ubar Mandiri, yang mengungsi ke dataran yang cukup tinggi, ada yang ke Balai Basarah atau ke rumah kerabat. Tapi tentunya ini hanya solusi sementara,” ucapnya.
Baca juga: Satuan Brimob turunkan 30 personel atasi dampak banjir Serdang Bedagai
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Agus Mulyadi menyampaikan pihaknya masih melakukan survei dan pendataan terhadap wilayah yang terdampak banjir. Sebagian desa sulit diakses karena jalan masuk desa terputus akibat banjir.
Selain Kecamatan Cempaga Hulu, banjir juga merendam dua desa di Kecamatan Cempaga, yakni Desa Rubung Buyung dan Desa Patai. Data sementara terdapat 314 KK yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut, 45 di antaranya memilih mengungsi.
Pihaknya juga telah menyalurkan bantuan paket sembako untuk dua desa, yakni Desa Bukit Raya Kecamatan Cempaga Hulu dan Rubung Buyung Kecamatan Cempaga, karena lokasinya dua desa ini berada di tepi Jalan Trans Kalimantan.
Baca juga: BPBD Jatim kerahkan alat berat bersihkan eceng gondok