Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) mewujudkan pengurangan sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menekan emisi dari sektor sampah dan limbah.

Dalam diskusi HPSN 2024 yang diikuti daring dari Jakarta, Rabu, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan di beberapa negara telah berhasil menekan penumpukan sampah, bahkan hanya residu sampah yang akhirnya berakhir di TPA.

"Residu yang terbuang itu paling 4 persen yang dibuang ke TPA yang lain dikelola. Kita harus punya mimpi bahwa kita akan seperti itu, oleh karena itu momentum HPSN ini memang kita gunakan untuk bagaimana kita bisa mencapai zero waste, zero emission," katanya.

Dalam peringatan HPSN tahun ini , yang dilakukan setiap 21 Februari, Vivien merefleksikan kembali peristiwa longsor sampah yang terjadi di TPA Leuwigajah yang terjadi pada tanggal yang sama pada 2005. Peristiwa itu menewaskan lebih dari 140 orang, kebanyakan bekerja sebagai pemulung.

Dia juga menyinggung telah terjadi kebakaran di 35 TPA open dumping atau jenis terbuka di seluruh Indonesia pada 2023 yang semakin memperlihatkan peliknya persoalan sampah di Tanah Air. Untuk itu perlu upaya masif untuk menekan secara masif sampah yang berakhir menumpuk di TPA.

KLHK kemudian mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif" pada HPSN 2024 diharapkan mendukung upaya pengurangan sampah dengan mendaur ulang sampah-sampah plastik yang sulit diurai lewat berbagai cara produktif.

"Ada policy yang dicita-citakan yaitu 2030 kita tidak akan membangun TPA baru. TPA Itu menggunakan TPA yang sudah ada sampai 2030," kata Vivien.

Baca juga: HPSN 2024, KLHK ajak masyarakat peduli atasi sampah plastik

Baca juga: KLHK ajak generasi muda peringati HPSN

Baca juga: Indonesia serius tangani sampah