PBB (ANTARA News) - Presiden Sudan Omar al-Bashir, yang dicari karena dugaan kejahatan perang dan genosida, Rabu, membatalkan rencana perjalanannya untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, kata PBB.

Permohonan visa Bashir telah membuat malu pemerintah Amerika Serikat dan kepemimpinan PBB. PBB tidak memberikan alasan untuk pembatalan itu.

"Pihak protokoler kini telah mengkonfirmasi bahwa Sudan telah membatalkan kehadiran Presiden Bashir di Sidang Majelis Umum," kata juru bicara PBB, Jerome Bernard seperti dikutip AFP.

Bashir telah dijadwalkan untuk berbicara di hadapan para pemimpin dunia pada Kamis. Juru bicara tersebut mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Sudan Ali Karti saat ini dijadwalkan untuk berpidato pada Jumat.

Berdasar persetujuan visa internasional, Amerika Serikat tidak akan dapat menolak permohonan visa Bashir. Tapi pihaknya dapat menahan Bashir pada saat kedatangan. Pihak berwenang Amerika Serikat telah menolak untuk mengatakan apakah mereka telah memberikan visa atau memperingatkan Bashir.

Pengadilan Kriminal Internasional telah mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk menangkap Bashir yang dicari oleh pengadilan Den Haag terkait 10 tuduhan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida dalam konflik Darfur.

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pemimpin Sudan itu pada Maret 2009 dan Juli 2010. Namun dia telah melakukan perjalanan ke beberapa negara Afrika sejak saat itu.

Amerika Serikat bukan merupakan negara pihak Statuta Roma ICC. Tapi pengadilan pada 2010 telah meminta semua anggota Dewan Keamanan PBB yang bukan anggota Statuta Roma, termasuk Amerika Serikat, untuk menangkap Bashir

Penerjemah: GNC Aryani