Baca juga: BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim turun
"Meski jumlah titik panas mengalami penurunan, kami mengimbau semua pihak selalu waspada dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun di lahan agar tidak terjadi penambahan maupun perluasan titik panas," katanya.
Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan terjadi karhutla saat terkena api maupun bara yang kecil sekalipun.
Ia menyebutkan sebanyak 125 titik yang terpantau pada Senin lalu tersebar pada lima daerah, yakni Kota Bontang satu titik, Kabupaten Kutai Barat (12), Kutai Timur (70), Kutai Kartanegara (42), dan Kabupaten Berau (1).
Sedangkan 78 titik panas yang terpantau kemarin tersebar di satu kota dan lima kabupaten, yakni Kota Bontang satu titik, Kabupaten Paser 11, Kutai Barat (6), Kutai Timur (38), Kutai Kartanegara (20), dan Kabupaten Mahakam Ulu (2) titik.
Di Bontang yang terdeteksi satu titik berada di Kecamatan Bontang Selatan, di Mahakam Ulu yang terpantau dua titik tersebar di Kecamatan Long Hubung dan Long Pahangai.
Baca juga: Panas beberapa hari beruntun, BMKG: Titik panas di Kaltim bertambah
Baca juga: BMKG: Tetap waspada, masih ada 13 titik panas di Kaltim
Kabupaten Kutai Timur yang terdeteksi 38 titik tersebar pada 10 kecamatan, yakni Bengalon (17), Kaliorang (1), Kaubun (1), Kongbeng (5), Muara Bengkal (1), Muara Wahau (2), Rantau Pulung (5), Sandaran (3), Sangatta Utara (1), dan Kecamatan Telen (2).
"Untuk Kabupaten Kutai Kartanegara yang terpantau 20 titik tersebar pada 10 kecamatan, yakni Kembang Janggut (3), Loa Janan (1), Loa Kulu (1), Marangkayu (6), Muara Muntai (3), Muara Wis (2), Sanga-Sanga (2), Samboja (1), dan Tenggarong Seberang (1)," katanya.