Madinah (ANTARA News) - Jamaah calon haji diminta untuk membeli makanan sehat bergizi dan jangan mengonsumsi makanan yang sudah terindikasi basi, kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Abdullah, di Mekkah, Rabu malam.
"Jamaah mendapat uang saku untuk mencari makan sendiri di Mekkah, maka cari tempat makan yang terjaga kesehatannya, dan kalau mendapat makanan dari pihak lain hendaknya diteliti apakah ada aroma basi. Ini untuk menghindari terjadinya keracunan," katanya terkait adanya kasus keracunan yang menimpa 26 calon haji Indonesia dari kloter 2 Embarkasi Solo.
Selain soal kesehatan makanan, ia juga meminta jamaah untuk makan makanan bergizi karena ibadah haji merupakan ibadah fisik yang memerlukan asupan gizi yang baik.
Terkait kasus keracunan yang terjadi Selasa (24/9) siang, Arsyad menjelaskan, dari hasil penelusuran terungkap bahwa mereka memakan makanan yang sudah kedaluwarsa. Sementara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi menetapkan batas waktu konsumsi makanan hanya dua jam setelah didistribusikan.
Menurut dia, jamaah dari salah satu KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji- red.) itu diberikan jatah makan pagi yang sebenarnya dimasak pada malam harinya. "Ternyata, sebagian jamaah memakan jatah itu pada siang harinya. Seharusnya, makanan yang sudah kedaluwarsa tidak boleh dimakan," ujar Arsyad
Sebanyak 11 anggota jamaah itu sempat dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah, sedangkan 15 lagi dirawat di klinik sektor 4 Mekkah, dan Rabu (25/9) pukul 09.00 waktu setempat sudah kembali ke pemondokan masing-masing. (B013/Z002)
Jamaah haji diingatkan santap makanan sehat bergizi
26 September 2013 03:16 WIB
Jatah makanan katering bagi jemaah haji di Madinah. Di Makkah, jemaah membeli sendiri makanan yang dikonsumsinya. (ANTARA News/Media Center Haji)
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: