"Pada November 2024, kami akan melakukan penghentian fitur isi ulang dana atau top up dan memberhentikan operasional MTT," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan dalam Forum Jurnalis MRT di Jakarta, Selasa.
Mega mengatakan MRT Jakarta telah melakukan sosialisasi penghentian (sunsetting) operasional MTT kepada melalui media resmi PT MRT Jakarta mulai dari Januari hingga Oktober 2024.
Dia menegaskan penghentian ini hanya berlaku pada produk MRT saja sehingga tidak berpengaruh pada kartu uang elektronik dari sejumlah bank.
"Ada lima kartu uang elektronik masih bisa tetap digunakan untuk MRT yakni Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BNI, Bank DKI dan BRI," ujarnya.
Dengan demikian, masyarakat masih bisa menggunakan kartu uang elektronik dari perbankan yakni Brizzi, Flazz, e-money hingga Jakcard.
Kemudian, MRT Jakarta juga mengembangkan aplikasi digital MRTJ yang menghadirkan pembelian tiket secara daring menggunakan kode respon cepat (Quick Response/QR code).
Sementara, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud menuturkan pihaknya terbuka menjalin kerjasama dengan mitra manapun tanpa adanya layanan eksklusif.
"Prinsipnya kita tetap terbuka dengan segala macam bentuk pembayaran brand yang telah memenuhi semua aspek yang diperlukannya," ujar Farchad.
MyMRTJ merupakan aplikasi resmi tiket, informasi, promo dan gaya hidup mobilitas MRT Jakarta yang dirilis pada April 2019.
Baca juga: MRT Jakarta fokus tingkatkan layanan daripada naikkan tarif
Baca juga: MRT Jakarta tegaskan dana proyek tak terpengaruh resesi Jepang
Baca juga: Indonesia akan miliki stasiun bertingkat bawah tanah pertama
Baca juga: Sebanyak 3 juta penumpang gunakan MRT Jakarta sepanjang Januari 2024