Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR Mukhtarudin mendukung usulan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk memperluas program harga gas bumi tertentu (HGBT) ke semua sektor industri.
Menurut dia, hal itu perlu dilakukan mengingat saat ini hanya ada tujuh sektor industri yang menerima manfaat dari program tersebut.
"Ya, tentu kita dukung," katanya di Jakarta, Selasa.
Dirinya menyampaikan program HGBT harus diperluas, dikarenakan pemberian subsidi gas murah ke seluruh pelaku industri akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan juga ketahanan pangan nasional.
"Kebijakan harga gas murah buat industri akan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional," katanya.
Mukhtarudin mengatakan saat ini sektor yang masuk program HGBT mendapatkan subsidi gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU, sehingga selain diperluas ke seluruh sektor industri, perlu juga adanya penyesuaian dan evaluasi bersama dengan Sekretariat Kabinet (Setkab).
Lebih lanjut, ia menyampaikan tujuh sektor yang saat ini masih mendapatkan subsidi HGBT adalah industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
Sebelumnya, Menperin Agus menginginkan perluasan HGBT diberikan ke semua sektor industri untuk meningkatkan daya saing produk industri nasional.
"Saya sih minta perluasan, karena itu yang kita (Kementerian Perindustrian) inginkan, karena dari harga gas itu jadi kunci bagi daya saing produk industri kita," ujarnya.
Agus mengatakan pihaknya tidak setuju apabila perluasan hanya diberikan kepada industri makanan dan minuman saja.
Dia mengatakan semua sektor industri membutuhkan gas sebagai bahan baku. Menurutnya, semua harus mendapatkan hak yang sama terhadap harga gas untuk produksi.
Baca juga: Kemenperin tekankan harga gas murah tingkatkan daya saing industri
Baca juga: DPR: Kebijakan harga gas signifikan tingkatkan produktivitas industri
Baca juga: Pengamat: Kebijakan harga gas harus jaga keberlanjutan industri migas
Anggota Komisi VII DPR dukung usulan perluasan industri penerima HGBT
20 Februari 2024 17:45 WIB
Foto aerial pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (26/7/2021). ANTARA/Nova Wahyudi
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: