Sidoarjo (ANTARA) - Keripik pisang dengan merek "visang" produksi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur berhasil menembus pasar internasional ke Malaysia.

Pemilik Visang, Wiliyah Wiji Astutik di Sidoarjo, Selasa mengatakan produk keripik pisang tersebut merupakan binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Kabupaten Sidoarjo dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo.

"Produk 'Visang' ini juga berhasil ekspor ke pasar ritel modern Malaysia yaitu di Toko Domart dan Ananda Lestari Malaysia dengan jumlah ekspor perdana sebanyak 100 pcs pada Juli 2023 lalu. Pernah juga ekspor ke China," katanya.

Ia mengatakan, dengan omset per bulan mencapai Rp3 juta atau Rp8 juta saat Lebaran dirinya berharap bisa mendapatkan bantuan modal dan bantuan mesin produksi supaya produksinya bisa meningkat guna memenuhi permintaan ke luar negeri.

"Yang masih menjadi kendala bagi saya adalah permodalan dan masih produksi dengan manual. Sehingga, kalau ada banyak permintaan juga banyak menolak karena keterbatasan produksi," tuturnya.

Ia mengatakan, dirinya mengaku senang karena produk yang dihasilkan tersebut juga dipasarkan di sejumlah pasar swalayan di Kabupaten Sidoarjo.

"Alhamdulillah, produk 'Visang' milik saya berhasil masuk di toko swalayan. Tentunya kemudahan ini merupakan salah satu keuntungan yang saya terima setelah bergabung dengan binaan Dinkopum dan Disperindag Kabupaten Sidoarjo," katanya.

Ia mengatakan, untuk bisa tembus di toko swalayan wajib memenuhi persyaratan awal di antaranya pengemasan yang layak jual hingga perizinan seperti izin nutrisi, izin pangan industri rumah tangga, sertifikat halal, izin merk dagang dan nomor induk berusaha.

"Setelah semua lengkap, pihak toko swalayan yang menentukan mana yang layak masuk termasuk ada uji legalitas juga. Saat seleksi awal itu, ada beberapa yang lolos toko swalayan di Sidoarjo, nah salah satunya produk saya," ucapnya.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo siap mendukung pelaku UMKM untuk terus berkembang, baik dalam pemasaran toko swalayan hingga ekspor.

"Kami (Pemkab Sidoarjo) siap membantu pelaku UMKM yang mau berkembang mulai dari kemudahan izin usaha, NIB, PIRT, pendampingan sertifikasi halal, hingga UMKM menuju ke digital," katanya.

Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo tersebut mengatakan untuk pelaku UMKM yang kesulitan permodalan juga terdapat pelatihan UMKM,

"Salah satunya adalah melalui Program Kredit Usaha Rakyat Daerah Sidoarjo yang gemilang (Kurda Sayang) dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, jadi kami bekerjasama dengan BPR Delta Artha dengan bunga pinjaman hanya 3 persen, dari semestinya yang 11 persen," katanya.

Baca juga: Singkawang targetkan ekspor olahan kripik UKM ke Malaysia