Jakarta gencarkan "city branding" Kota Budaya
25 September 2013 14:08 WIB
Ilustrasi - Budaya yang ada di kota Jakarta. Peserta dari komunitas Red Batik Solo melintas di depan Ondel-Ondel ketika mengikuti Kirab Budaya Rakyat Jakarta di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (28/10). Kirab yang diikuti oleh sekitar 10 ribu peserta dari 347 grup tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Anti Diskriminasi sekaligus menandai Jakarta sebagai Pusat Budaya Nusantara. (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang gencar melakukan "city branding" sebagai Kota Kesenian dan Budaya.
"Jakarta adalah kota yang terdiri dari kebudayaan yang beragam, dan itu yang hingga saat ini belum tergali," kata Kepala Dinas Kebuayaan dan Pariwisata DKI Jakarta, Arif Budiman, di Jakarta, Rabu.
Arif mengatakan saat ini Jakarta sedang membuat ikon-ikon baru untuk mewujudkannya menjadi Kota Budaya.
"Salah satu ikon adalah pagelaran-pagelaran seni yang sering kita lakukan saat ini, seperti "Jakarta International Performing Art" (Jakipa) yang akan datang," katanya.
Dengan mengembangkan kesenian dan budaya, Arif mengatakan dapat mendukung pembangunan karena semakin banyak pagelaran budaya dan seni yang dipertunjukan maka akan semakin baik untuk perkembangan perekonomian.
Sementara Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Irawan Karseno menyambut baik rencana tersebut.
"Jakarta sudah sangat depresif, kita butuh kesenian-kesenian cerdas sebagai kartasis," kata Irawan.
Irawan mengatakan kesenian perintis atau "avant garde" seharusnya didorong keberadaannya guna mengimbangi kesenian-kesenian yang bersifat komersil dan kurang mengedepankan kebaikan konten.
"Jakarta adalah kota yang terdiri dari kebudayaan yang beragam, dan itu yang hingga saat ini belum tergali," kata Kepala Dinas Kebuayaan dan Pariwisata DKI Jakarta, Arif Budiman, di Jakarta, Rabu.
Arif mengatakan saat ini Jakarta sedang membuat ikon-ikon baru untuk mewujudkannya menjadi Kota Budaya.
"Salah satu ikon adalah pagelaran-pagelaran seni yang sering kita lakukan saat ini, seperti "Jakarta International Performing Art" (Jakipa) yang akan datang," katanya.
Dengan mengembangkan kesenian dan budaya, Arif mengatakan dapat mendukung pembangunan karena semakin banyak pagelaran budaya dan seni yang dipertunjukan maka akan semakin baik untuk perkembangan perekonomian.
Sementara Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Irawan Karseno menyambut baik rencana tersebut.
"Jakarta sudah sangat depresif, kita butuh kesenian-kesenian cerdas sebagai kartasis," kata Irawan.
Irawan mengatakan kesenian perintis atau "avant garde" seharusnya didorong keberadaannya guna mengimbangi kesenian-kesenian yang bersifat komersil dan kurang mengedepankan kebaikan konten.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: