Jakarta (ANTARA News) - Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi figur politik yang paling santer diperbincangkan di media sosial oleh pengguna Internet di 31 provinsi di Indonesia, demikian hasil riset lembaga penelitian Politicawave.

"Segala topik perbincangan di `sosmed` (media sosial) dari politik, bencana, infrastruktur hampir selalu didominasi oleh Jokowi," ujar Direktur Politicawave, Yose Rizal, di Jakarta pada Selasa.

Dari data yang dikemukakan Yose, percakapan tentang Joko Widodo mencapai 2.522.643 kali atau sekitar 60 persen dari 3.994.528 total percakapan dengan pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai 80 juta orang. Sementara, pengguna aktif yang konsisten membicarakan politik dan nama-nama calon presiden 2014 mencapai 1.156.874 orang, kata Yose.

Namun, mantan Wali Kota Surakarta itu dapat disaingi oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dan dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitudi Mahfud MD di dua propinsi Kalimantan Timur dan Maluku.

Yose mengatakan riset yang dilakukan lembaganya mencakup kategori media sosial Twitter, Facebook, blog, Youtube, juga mempertimbangkan perbincangan para kandidat bakal calon presiden dari pemberitaan media online.

Dari penelitian Politicawave yang dilakukan selama enam bulan sejak 1 Maret hingga 31 Agustus 2103, figur politik lain yang santer dibicarakan dan mendekati Jokowi adalah Dahlan Iskan (7 persen), Megawati Soekarnoputri (5 persen), Hatta Rajasa (5 persen), Gita Wirjawan (4 persen), Mahfud MD (4 persen), Aburizal Bakrie (3 persen), Wiranto (3 persen), Prabowo Subianto (2 persen), Yusril Ihza Mahendra (2 persen), Anies Baswedan (2 persen), Jusuf Kalla (2 persen), dan Pramono Edhie Wibowo (1 persen).

Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando mengatakan popularitas Jokowi juga akan menjadi materi analisa tim sukses tokoh politik lain yang ingin berlomba di Pemilu 2014.

Analisa oleh pihak lain menjadi kian sulit, ketika Jokowi dan partainya, PDI-P, masih menutup rapat-rapat sosok bakal capres yang akan diusung pada pemilu 2014.

Dia mengatakan, jika Jokowi muncul sebagai calon presiden pada saat ini, kader PDI-P itu sudah dapat dipastikan akan memenangi pemilu, kata Ade.

"Potong leher saya jika Jokowi kalah, jika dia maju saat ini," ujarnya.