Bunga anggrek asal Malang tembus pasar Taiwan
20 Februari 2024 13:27 WIB
Bupati Malang M Sanusi (ketiga kanan) pada saat melihat bunga anggrek yang dibudidaya oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Singosari, di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin malam (19/2/2024). ANTARA/HO-Prokopim Setda Kabupaten Malang.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Bunga anggrek yang dibudidaya oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Singosari, di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menembus pasar ekspor ke Taiwan.
Bupati Malang M Sanusi dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Malang, Selasa mengatakan bahwa BUMDesma tersebut, mengawali langkah ekspor tanaman anggrek ke Taiwan itu sebanyak 14 rumpun jenis Anggrek Dendrobium Seedling melalui Bandara Internasional Juanda.
"Tanaman anggrek budidaya BUMDesma Singosari, untuk pertama kalinya bisa ekspor. Terima kasih atas dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan hingga menjadikan sejarah baru bagi Kabupaten Malang," kata Sanusi.
Sanusi menjelaskan, dengan ekspor perdana bunga anggrek tersebut, diharapkan bisa berjalan berkelanjutan dan pada akhirnya memiliki skala yang lebih besar. Ekspor perdana tersebut, merupakan hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan mulai tingkat desa hingga pusat.
Baca juga: Mendes PDTT dukung ekspor komoditas anggrek
Menurut dia, wilayah Kabupaten Malang yang memiliki luas 3.531 kilometer persegi dan merupakan kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Timur, memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya anggrek.
"Harapannya bisa terus berlanjut dan dikembangkan lebih besar lagi. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang cocok untuk mengembangkan budidaya anggrek ini," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Desa Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT)Abdul Halim Iskandar, menambahkan, BUMDes Singosari menunjukkan komitmen bersama yang tinggi agar anggrek menjadi komoditas ekspor.
Ia menambahkan, dengan ekspor perdana tersebut, diharapkan juga mampu membuka peluang ekspor yang luar biasa, bagi seluruh pegiat anggrek di Jawa Timur secara khusus, dan Indonesia pada umumnya.
Baca juga: Gubernur Jatim incar peluang ekspor anggrek
"Sebuah prestasi yang diraih BUMDesma sebagai pengelola atas dukungan seluruh pihak," katanya.
Ia berharap, seluruh BUMDes yang ada di Indonesia juga bisa memiliki orientasi ekspor, supaya kekuatan ekonomi di desa bukan sekedar ditopang oleh kemampuan lokal semata, melainkan juga oleh pasar global.
"Atas dukungan seluruh pihak ini saya berharap bisa terus dikembangkan oleh Bumdesa lainnya dengan komoditas yang berbeda," katanya.
Ke depan, BUMDes Singosari bisa memperluas akses pasar ke negara-negara lain seperti Jepang yang memiliki ketertarikan terhadap komoditas tersebut dan bisa diikuti oleh BUMDes lain yang ada di Indonesia dengan berbagai komoditas potensial yang berbeda-beda.
Bupati Malang M Sanusi dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Malang, Selasa mengatakan bahwa BUMDesma tersebut, mengawali langkah ekspor tanaman anggrek ke Taiwan itu sebanyak 14 rumpun jenis Anggrek Dendrobium Seedling melalui Bandara Internasional Juanda.
"Tanaman anggrek budidaya BUMDesma Singosari, untuk pertama kalinya bisa ekspor. Terima kasih atas dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan hingga menjadikan sejarah baru bagi Kabupaten Malang," kata Sanusi.
Sanusi menjelaskan, dengan ekspor perdana bunga anggrek tersebut, diharapkan bisa berjalan berkelanjutan dan pada akhirnya memiliki skala yang lebih besar. Ekspor perdana tersebut, merupakan hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan mulai tingkat desa hingga pusat.
Baca juga: Mendes PDTT dukung ekspor komoditas anggrek
Menurut dia, wilayah Kabupaten Malang yang memiliki luas 3.531 kilometer persegi dan merupakan kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Timur, memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya anggrek.
"Harapannya bisa terus berlanjut dan dikembangkan lebih besar lagi. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang cocok untuk mengembangkan budidaya anggrek ini," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Desa Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT)Abdul Halim Iskandar, menambahkan, BUMDes Singosari menunjukkan komitmen bersama yang tinggi agar anggrek menjadi komoditas ekspor.
Ia menambahkan, dengan ekspor perdana tersebut, diharapkan juga mampu membuka peluang ekspor yang luar biasa, bagi seluruh pegiat anggrek di Jawa Timur secara khusus, dan Indonesia pada umumnya.
Baca juga: Gubernur Jatim incar peluang ekspor anggrek
"Sebuah prestasi yang diraih BUMDesma sebagai pengelola atas dukungan seluruh pihak," katanya.
Ia berharap, seluruh BUMDes yang ada di Indonesia juga bisa memiliki orientasi ekspor, supaya kekuatan ekonomi di desa bukan sekedar ditopang oleh kemampuan lokal semata, melainkan juga oleh pasar global.
"Atas dukungan seluruh pihak ini saya berharap bisa terus dikembangkan oleh Bumdesa lainnya dengan komoditas yang berbeda," katanya.
Ke depan, BUMDes Singosari bisa memperluas akses pasar ke negara-negara lain seperti Jepang yang memiliki ketertarikan terhadap komoditas tersebut dan bisa diikuti oleh BUMDes lain yang ada di Indonesia dengan berbagai komoditas potensial yang berbeda-beda.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: