Surabaya (ANTARA) - Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Dede Nasrullah S.Kep., Ns., M.Kep., menjelaskan ada beberapa cara untuk mencegah dan mengobati penyakit gondok.
Dede dihubungi di Surabaya, Selasa, menjelaskan ada tujuh cara mencegah gondokan sebagai berikut yakni langkah pertama yang paling efektif harus dilakukan memberikan imunisasi MMR pada anak. Imunisasi gondok adalah imunisasi yang diberikan kepada anak sejak bayi.
"Kedua selain memberikan imunisasi, ada langkah lain untuk membantu mencegah penyebaran gondongan, seperti menjauhkan anak dari anak lain yang sedang mengalami penyakit gondongan, selain itu juga mengajarkan anak untuk rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri," katanya.
Ketiga jika anak sudah terkena gondongan maka istirahatkan anak, karena infeksi gondongan ini menyebabkan kelelahan sehingga harus memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup.
Keempat berikan cairan yang cukup pada anak agar tidak terjadi dehidrasi meskipun jumlahnya kecil asalkan sering karena gondokan ini dapat menyebabkan dehidrasi.
"Kelima meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak melalui makanan probiotik seperti sayuran, yogurt, kaldu, sup dan lain-lain," ujarnya.
Sementara yang keenam berikan kenyamanan di area wajah dan leher sebab saat gondongan bagian bawah wajah dan leher akan terasa sakit atau tidak nyaman karena pembengkakan.
"Adapun ketujuh berikan obat pereda nyeri, beberapa obat penurun demam juga efektif untuk meredakan nyeri pada anak yang sedang gondongan akan tetapi perlu dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter anak jika ada keluhan dan mendapatkan penanganan yang tepat," ucapnya.
Gondongan terjadi ketika kelenjar ludah terinfeksi oleh virus paramyxovirus yang sangat menular. Gejala gondongan termasuk pembengkakan di tenggorokan dan rahang.
"Gejalanya meliputi demam hingga 38 derajat celcius, sakit kepala, penurunan nafsu makan pada anak, nyeri dan bengkak pada kelenjar ludah terutama di bagian rahang, sakit semakin parah pada saat mengunyah," katanya.
Dede menjelaskan virus gondok bisa menyebar melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, dan tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus juga bisa hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan cangkir minum.
Tanda dan gejala yang sering terjadi pada anak biasanya akan terlihat 16-18 hari setelah terpapar virus.
Baca juga: UM Surabaya kukuhkan guru besar bidang ekonomi manajemen keuangan
Baca juga: 98 fakultas kedokteran ikuti FORDEK AIPKI 2024 di Unusa
Baca juga: Anak korban pemerkosaan ayah tiri di Surabaya peroleh pendampingan
Pakar: Ada beberapa cara mencegah dan mengobati penyakit gondok
20 Februari 2024 13:10 WIB
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah S.Kep., Ns., M.Kep. (ANTARA/Willi Irawan)
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: