Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk terus menggencarkan budaya keselamatan kerja di sektor minyak dan gas bumi (migas) sebagai upaya memitigasi risiko kecelakaan kerja.

"Budaya keselamatan migas, budaya artinya mulai dari kebiasaan sehari-hari yang dilakukan terus menerus dengan passion dengan kesenangan dan kebahagiaan, sehingga menjadi budaya tidak bisa diwujudkan dalam waktu yg singkat tetapi dari komitmen terus menerus," kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam sambutannya saat "Puncak Acara Bulan K3 Nasional Subsektor Migas" di Gedung LEMIGAS, Jakarta, Selasa.

Tutuka menjelaskan bahwa budaya keselamatan migas merupakan multidimensi, yang mana keselamatan tak hanya di tempat kerja, tetapi juga saat dari rumah menuju ke tempat kerja.

"Budaya keselamatan migas adalah multidimensi. Selamat di tempat kerja juga berarti perlu selamat di rumah sampai berjalan di tempat kerja. Karena itu, selain berhubungan, selalu saya sampaikan bahwa keselamatan di luar tempat kerja adalah penting karena akan mendukung keselamatan di tempat kerja," ucapnya.

"Dimensi kedua di migas ini ada hulu dan hilir, kemudian ada manusia pegawai dan juga peralatan. Jadi, begitu kompleksnya untuk menjadikan suatu budaya keselamatan migas ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, Tutuka melaporkan bahwa kecelakaan kerja di sektor migas dari tahun ke tahun sudah menurun.

"Setiap ada kecelakaan yang terjadi kami mengirimkan tim, kemudian dari sana, tim memberikan laporan setelah itu kami melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan hasil laporan tersebut," kata dia.

Ia mencontohkan kecelakaan kilang minyak yang mendapat perhatian serius dari Kementerian ESDM. Untuk mencegah terjadi kebakaran, perlu dipasang sistem penangkal petir di setiap kilang.

"Sebagai contoh kecelakaan di kilang, pada saat ini kami perhatikan bahwa instalasi penangkal petir sudah terpasang jadi sudah memadai dengan standar yang lebih baik. Oleh sebab itu, kami pantau terus perbaikan-perbaikan, jadi kami tidak melupakan apa yg telah terjadi dan menjadi pelajaran yang sangat penting," tutur Tutuka.

Baca juga: ESDM: perlu mengubah "mindset" masyarakat beralih ke kendaraan listrik
Baca juga: Kementerian ESDM akan gelar Puncak Bulan K3 Subsektor Migas di LEMIGAS
Baca juga: Sekjen ESDM sampaikan strategi NZE saat kuliah umum Gerilya Academy