Menilik sederet profesi baru lewat tren konsumsi liburan di China
20 Februari 2024 06:48 WIB
Seorang turis berfoto bersama anggota staf berpakaian "caishen", atau "Dewa Kekayaan", di pameran kuil di Kabupaten Yinan, Kota Linyi, Provinsi Shandong, Tiongkok timur, 13 Februari 2024. Banyak orang memilih mengenakan pakaian tradisional Kostum Tionghoa untuk merayakan Tahun Baru Imlek. (Xinhua/Wang Yanbing)
Jinan (ANTARA) - Pada musim dingin tahun ini, Zhu Fen sibuk mengembangkan tur bertema budaya di Kota Qufu di Provinsi Shandong, China timur, tempat kelahiran filsuf China kuno Konfusius.
Berprofesi sebagai pemandu wisata, Zhu terlibat dalam berbagai tugas seperti merancang rencana perjalanan dan rute wisata yang berpusat di sekitar Kuil dan Area Pemakaman Konfusius serta Kediaman Keluarga Kong di Qufu, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
"Sejak liburan musim dingin kali ini, kami telah menerima banyak kelompok karyawisata (study tour) dari seluruh negeri," kata Zhu. Banyak orang tua menginginkan anak-anak mereka mengikuti kegiatan budaya semacam itu untuk merasakan dan mempelajari budaya tradisional.
Pemandu karyawisata merupakan satu dari 158 profesi baru yang dimasukkan ke daftar pekerjaan resmi yang diakui di China edisi 2022.
Seiring ekonomi mengalami perkembangan dan pola konsumsi berevolusi, jenis-jenis pekerjaan baru terus bermunculan, menurut Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China. Profesi-profesi baru itu juga mencakup barista dan tenaga pemasaran internet.
Zhang Jing'en, barista di sebuah kedai kopi di pusat kota Jinan, ibu kota Shandong, dengan terampil menyeduh satu cangkir kecil espreso, dan menuangkan steamed milk ke dalam espreso itu dengan hati-hati guna membuat secangkir kafelate untuk pelanggannya. Kafe itu begitu ramai selama liburan Festival Musim Semi kali ini.
"Kami menerima banyak pelanggan, terutama kaum muda. Beberapa dari mereka datang untuk bertemu dengan teman-teman (mereka), dan beberapa lainnya senang membaca buku di sini," tuturnya.
Di basis Hanfu Youaiyuncang di wilayah Caoxian, Shandong, para wisatawan membeli berbagai jenis Hanfu, busana jubah tradisional berhiaskan sulaman yang kompleks, set busana Tahun Baru Imlek, dan kostum pertunjukan.
Selain itu, sekitar 30 tenaga pemasaran internet mempromosikan berbagai produk via siaran langsung daring (livestreaming) di sejumlah platform perdagangan elektronik (e-commerce) dan video pendek
Menurut Li Zilei, kepala di basis Hanfu Youaiyuncang, busana Tahun Baru Imlek berwarna merah dan Mamianqun, rok lipit panjang tradisional, merupakan produk-produk yang paling banyak dicari.
"Banyak orang membeli Hanfu sebagai hadiah untuk anggota keluarga atau sahabat pada Festival Musim Semi," ujarnya, seraya menambahkan bahwa beberapa warga Tionghoa perantauan juga menghubungi dirinya untuk membeli Hanfu dalam jumlah besar.
Wang Shuixiong, seorang profesor sosiologi dari Universitas Renmin China, mengatakan bahwa pelatihan talenta untuk profesi-profesi baru itu akan membantu meningkatkan kualitas ketenagakerjaan, mengaktifkan vitalitas inovasi bisnis, serta berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi, dan sebagai dampaknya, semakin banyak profesi dan format bisnis akan bermunculan dan berkembang.
Berprofesi sebagai pemandu wisata, Zhu terlibat dalam berbagai tugas seperti merancang rencana perjalanan dan rute wisata yang berpusat di sekitar Kuil dan Area Pemakaman Konfusius serta Kediaman Keluarga Kong di Qufu, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
"Sejak liburan musim dingin kali ini, kami telah menerima banyak kelompok karyawisata (study tour) dari seluruh negeri," kata Zhu. Banyak orang tua menginginkan anak-anak mereka mengikuti kegiatan budaya semacam itu untuk merasakan dan mempelajari budaya tradisional.
Pemandu karyawisata merupakan satu dari 158 profesi baru yang dimasukkan ke daftar pekerjaan resmi yang diakui di China edisi 2022.
Seiring ekonomi mengalami perkembangan dan pola konsumsi berevolusi, jenis-jenis pekerjaan baru terus bermunculan, menurut Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China. Profesi-profesi baru itu juga mencakup barista dan tenaga pemasaran internet.
Zhang Jing'en, barista di sebuah kedai kopi di pusat kota Jinan, ibu kota Shandong, dengan terampil menyeduh satu cangkir kecil espreso, dan menuangkan steamed milk ke dalam espreso itu dengan hati-hati guna membuat secangkir kafelate untuk pelanggannya. Kafe itu begitu ramai selama liburan Festival Musim Semi kali ini.
"Kami menerima banyak pelanggan, terutama kaum muda. Beberapa dari mereka datang untuk bertemu dengan teman-teman (mereka), dan beberapa lainnya senang membaca buku di sini," tuturnya.
Di basis Hanfu Youaiyuncang di wilayah Caoxian, Shandong, para wisatawan membeli berbagai jenis Hanfu, busana jubah tradisional berhiaskan sulaman yang kompleks, set busana Tahun Baru Imlek, dan kostum pertunjukan.
Selain itu, sekitar 30 tenaga pemasaran internet mempromosikan berbagai produk via siaran langsung daring (livestreaming) di sejumlah platform perdagangan elektronik (e-commerce) dan video pendek
Menurut Li Zilei, kepala di basis Hanfu Youaiyuncang, busana Tahun Baru Imlek berwarna merah dan Mamianqun, rok lipit panjang tradisional, merupakan produk-produk yang paling banyak dicari.
"Banyak orang membeli Hanfu sebagai hadiah untuk anggota keluarga atau sahabat pada Festival Musim Semi," ujarnya, seraya menambahkan bahwa beberapa warga Tionghoa perantauan juga menghubungi dirinya untuk membeli Hanfu dalam jumlah besar.
Wang Shuixiong, seorang profesor sosiologi dari Universitas Renmin China, mengatakan bahwa pelatihan talenta untuk profesi-profesi baru itu akan membantu meningkatkan kualitas ketenagakerjaan, mengaktifkan vitalitas inovasi bisnis, serta berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi, dan sebagai dampaknya, semakin banyak profesi dan format bisnis akan bermunculan dan berkembang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: