Nairobi (ANTARA News) - Presiden Kenya mengatakan Selasa waktu setempat mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan lima teroris dan menahan 11 tersangka terkait pengepungan mengerikan di pusat pembelanjaan Nairobi, dalam hampir empat hari kekacauan dan pembantaian.

Para penyerang terkait-Al Qaeda--diyakini oleh pejabat Kenya termasuk "dua atau tiga orang Amerika" dan seorang wanita Inggris--melakukan penembakan mematikan yang menewaskan sekitar 61 warga sipil dan 6 petugas keamanan.

Namun, Presiden Uhuru Kenyatta, menurut laporan NBC, mengatakan dirinya tidak bisa mengkonfirmasi laporan keterlibatan Amerika dan Inggris dalam serangan itu.

Kenyatta mengatakan bahwa hari Rabu akan menandai awal dari lima hari berkabung nasional. Sekitar 62 orang telah menjalani operasi penyembuhan akibat peristiwa itu dan tetap berada di rumah sakit, katanya.

Pernyataan itu mengakhiri beberapa jam ketidakpastian, ketika pejabat keamanan mengatakan bahwa mereka telah mengusai mall tersebut dari al-Shabaab yang berbasis di Somalia, sedangkan kelompok afiliasi-al Qaeda itu mengklaim dalam sebuah posting Twitter tak terverifikasi bahwa mereka tetap menguasai lokasi di dalam kompleks mewah Westgate.

Kenyatta menambahkan bahwa tiga lantai kompleks mall telah runtuh dan mayat-mayat masih berada di reruntuhan pada Selasa.