Pemkab Cirebon salurkan beras SPHP ke pelosok desa guna tekan harga
19 Februari 2024 19:55 WIB
Sejumlah pekerja saat hendak mengangkut beras SPHP untuk didistribusikan sampai pelosok desa di Cirebon, Jawa Barat, Senin (19/2/2024). ANTARA/Fathnur Rohman
Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, menyalurkan 10 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pelosok desa melalui program operasi pasar untuk menekan nilai komoditas itu tidak naik. “Hari ini kami menyalurkan beras SPHP untuk membantu masyarakat di desa-desa,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Pokok Penting (Dagdalpokting) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kabupaten Cirebon Sidik Wibowo di Cirebon, Senin.
Sidik mengatakan operasi pasar ini sudah digelar di Desa Ender, Kabupaten Cirebon, dengan menyediakan beras SPHP ukuran 5 kilogram yang dijual Rp52.000 per kemasan.
Menurut dia, dalam pelaksanaan program tersebut masyarakat di desa itu antusias membeli beras SPHP karena harganya jauh lebih murah dibandingkan nilai pasaran saat ini.
“Berdasarkan pantauan kami di lapangan, di pasar milik pemerintah daerah itu beras medium sudah mencapai Rp14.000-Rp15.000 per kg dan untuk premiumnya Rp16.000-17.000 per kg,” ujarnya.
Ia mengatakan operasi pasar murah ini dilakukan secara kontinyu, untuk memudahkan warga di pelosok desa mendapatkan beras SPHP berkualitas dengan harga terjangkau.
Selain itu, kata Sidik, Pemkab Cirebon juga telah berkoordinasi dengan Bulog setempat agar menyediakan beras SPHP yang nantinya didistribusikan ke semua desa.
Dia menjamin setidaknya dalam sepekan ke depan kegiatan operasi pasar murah ini diselenggarakan di beberapa desa, serta jumlah alokasi beras disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Setidaknya (program dijalankan) sampai harga ini benar-benar stabil. Kita juga membantu pedagang untuk mendapatkan beras SPHP supaya ketersediaan stok ada,” jelasnya.
Sidik menambahkan untuk memastikan ketersediaan beras tetap ada, pihaknya sudah meminta semua ritel di Kabupaten Cirebon agar kembali menjual beras premium.
Apalagi, tutur dia, harga beras jenis tersebut saat ini berangsur turun sehingga banyak masyarakat yang ingin membelinya.
Sementara Bupati Cirebon Imron mengimbau pedagang di daerahnya tidak menimbun beras. Sebab tindakan semacam itu dapat mengganggu suplai bahan pangan di pasaran dan membuat harganya kurang stabil.
“Untuk agen-agen beras, saya imbau untuk tidak menimbun stok. Harus dijual dan didistribusikan,” kata dia.
Ia juga menekankan bahwa ketersediaan beras yang ada di gudang Bulog, untuk Kabupaten Cirebon masih aman dan bisa mencukupi kebutuhan warga dalam beberapa bulan ke depan.
“Kita lihat dari pemerintah dan Bulog sendiri sudah menjamin kalau stok beras di Cirebon aman,” ucap dia.
Baca juga: Bulog Cirebon salurkan 26 ribu ton beras SPHP hingga November
Baca juga: DKP3 Kota Cirebon jamin kualitas beras siap disalurkan ke 39.123 KPM
Baca juga: Bulog Cirebon: Bantuan beras tahap kedua tersalurkan 100 persen
Baca juga: Bulog salurkan bantuan beras untuk 36 ribu penerima di Kota Cirebon
Sidik mengatakan operasi pasar ini sudah digelar di Desa Ender, Kabupaten Cirebon, dengan menyediakan beras SPHP ukuran 5 kilogram yang dijual Rp52.000 per kemasan.
Menurut dia, dalam pelaksanaan program tersebut masyarakat di desa itu antusias membeli beras SPHP karena harganya jauh lebih murah dibandingkan nilai pasaran saat ini.
“Berdasarkan pantauan kami di lapangan, di pasar milik pemerintah daerah itu beras medium sudah mencapai Rp14.000-Rp15.000 per kg dan untuk premiumnya Rp16.000-17.000 per kg,” ujarnya.
Ia mengatakan operasi pasar murah ini dilakukan secara kontinyu, untuk memudahkan warga di pelosok desa mendapatkan beras SPHP berkualitas dengan harga terjangkau.
Selain itu, kata Sidik, Pemkab Cirebon juga telah berkoordinasi dengan Bulog setempat agar menyediakan beras SPHP yang nantinya didistribusikan ke semua desa.
Dia menjamin setidaknya dalam sepekan ke depan kegiatan operasi pasar murah ini diselenggarakan di beberapa desa, serta jumlah alokasi beras disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Setidaknya (program dijalankan) sampai harga ini benar-benar stabil. Kita juga membantu pedagang untuk mendapatkan beras SPHP supaya ketersediaan stok ada,” jelasnya.
Sidik menambahkan untuk memastikan ketersediaan beras tetap ada, pihaknya sudah meminta semua ritel di Kabupaten Cirebon agar kembali menjual beras premium.
Apalagi, tutur dia, harga beras jenis tersebut saat ini berangsur turun sehingga banyak masyarakat yang ingin membelinya.
Sementara Bupati Cirebon Imron mengimbau pedagang di daerahnya tidak menimbun beras. Sebab tindakan semacam itu dapat mengganggu suplai bahan pangan di pasaran dan membuat harganya kurang stabil.
“Untuk agen-agen beras, saya imbau untuk tidak menimbun stok. Harus dijual dan didistribusikan,” kata dia.
Ia juga menekankan bahwa ketersediaan beras yang ada di gudang Bulog, untuk Kabupaten Cirebon masih aman dan bisa mencukupi kebutuhan warga dalam beberapa bulan ke depan.
“Kita lihat dari pemerintah dan Bulog sendiri sudah menjamin kalau stok beras di Cirebon aman,” ucap dia.
Baca juga: Bulog Cirebon salurkan 26 ribu ton beras SPHP hingga November
Baca juga: DKP3 Kota Cirebon jamin kualitas beras siap disalurkan ke 39.123 KPM
Baca juga: Bulog Cirebon: Bantuan beras tahap kedua tersalurkan 100 persen
Baca juga: Bulog salurkan bantuan beras untuk 36 ribu penerima di Kota Cirebon
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: