LCGC akan kurangi konsumsi BBM
24 September 2013 18:51 WIB
Seorang pengunjung mengamati mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) Datsun Go+ di stand Nissan saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/9). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil LCGC tahun ini mampu menembus angka 3.000 unit. (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)
Jakarta (ANTARA News) - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla meyakini mobil murah ramah lingkungan (LCGC) akan dapat mengurangi konsumsi BBM.
"Dengan mobil LCGC, konsumsi BBM pasti akan menurun. Kebutuhan BBM mobil LCGC lebih sedikit dibandingkan mobil besar," kata Jusuf Kalla di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa.
Jusuf Kalla mengatakan program LCGC mensyaratkan efisiensi bahan bakar satu liter untuk 20 kilometer. Mobil biasa, rata-rata menghabiskan satu liter untuk 12 kilometer.
Karena itu, Kalla mengatakan pengembangan mobil LCGC harus didukung, di sisi lain pengembangan transportasi massal tetap dilakukan.
Menurut dia, pemerintah selama ini sudah mendukung pengembangan trannsportasi massal, misalnya melalui tidak adanya bea masuk bagi bus dan truk.
"Bus didukung, truk didukung, monorel dan MRT harus jalan. Tapi bukan berarti harus mendiskrimasi seseorang untuk membeli mobil murah," tuturnya.
"Dengan mobil LCGC, konsumsi BBM pasti akan menurun. Kebutuhan BBM mobil LCGC lebih sedikit dibandingkan mobil besar," kata Jusuf Kalla di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa.
Jusuf Kalla mengatakan program LCGC mensyaratkan efisiensi bahan bakar satu liter untuk 20 kilometer. Mobil biasa, rata-rata menghabiskan satu liter untuk 12 kilometer.
Karena itu, Kalla mengatakan pengembangan mobil LCGC harus didukung, di sisi lain pengembangan transportasi massal tetap dilakukan.
Menurut dia, pemerintah selama ini sudah mendukung pengembangan trannsportasi massal, misalnya melalui tidak adanya bea masuk bagi bus dan truk.
"Bus didukung, truk didukung, monorel dan MRT harus jalan. Tapi bukan berarti harus mendiskrimasi seseorang untuk membeli mobil murah," tuturnya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: