Jakarta (ANTARA News) - Kaca film V-Kool tetap menyasar target konsumen menengah-atas karena biaya produksi film pelapis kaca yang mahal sehingga sulit menekan harga jual.
Pemakaian teknologi canggih demi melahirkan lapisan film kaca yang dapat menolak panas dengan baik butuh biaya tinggi, kata President Director PT V-Kool Indo Lestari, Darma Salim, di arena Indonesia International Motor Show 2013 (IIMS 2013), Jakarta, Selasa.
"Satu hal, biaya teknologinya mahal, sehingga harganya mahal dan membuat kami menyasar target premium," ujar dia.
Untuk membuat lapisan pelapis kaca yang dapat menolak panas secara baik --di antaranya pada produk terbaru V-Kool 55-- diperlukan bahan-bahan khusus yang mahal, bahkan termasuk emas dan perak dalam bentuk lapisan.
"Tapi berapa kadarnya rahasia perusahaan," katanya.
Prinsip dasar "daya tolak" panas dari satu lapisan film kaca adalah memantulkan gelombang ultra violet sinar matahari. Gelombang inilah yang diketahui pasti menjadi menyumbang penjerapan panas di dalam kabin mobil.
Secara umum, harga pelapis kaca penolak panas ini beragam, antara Rp1,5 juta hingga belasan juta untuk melapisi seluruh permukaan kaca kabin mobil sedan sedang.
Sementara itu, Jim Ziegler dari Regional Business Director Performance Film Asia dari Eastman yang bekerjasama dengan PT V-Kool Indo Lestari menjanjikan inovasi yang lebih canggih untuk produk kaca film selanjutnya.
"Kami sedang mengembangkan riset untuk membuat inovasi dan teknologi yang lebih baik lagi," imbuhnya.
V-Kool sasar konsumen premium
24 September 2013 18:27 WIB
Kaca film V-Kool menyasar konsumen menengah-atas karena biaya produksi film pelapis kaca yang mahal (ANTARA News/Luki Satrio)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: