Rupiah pada akhir perdagangan Senin ditutup melemah tujuh poin atau 0,05 persen menjadi Rp15.631 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.624 per dolar AS.
Reny memperkirakan Dewan Gubernur BI dalam rapatnya akan tetap mempertahankan BI Rate sebesar 6 persen karena laju inflasi domestik yang masih relatif terkendali di awal tahun.
Pergerakan pasar uang global juga masih dipengaruhi data-data ekonomi terbaru AS. Harga Produsen AS naik 0,3 persen pada Januari 2024, lebih tinggi dari perkiraan 0,1 persen dan Indeks Harga Produsen (IHP) inti bergerak 0,5 persen lebih tinggi, jauh di atas ekspektasi 0,1 persen. Tingkat IHP inti tahunan secara tak terduga dipercepat menjadi 2 persen.
Selain itu, pengaruh harga komoditas yang kembali meningkat karena tensi geopolitik juga mempengaruhi pergerakan pasar uang. Harga minyak mentah berjangka WTI menyentuh 79,19 dolar AS per barel sebagai level tertinggi November 2023 akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan upaya OPEC+ untuk membatasi pasokan minyak.
Baca juga: Rupiah melemah karena indeks harga produsen AS naik
Baca juga: Rupiah Senin tergelincir menjadi Rp15.638 per dolar AS