Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin ditutup melemah sebesar 20,97 poin terimbas oleh sentimen pengurangan stimulus keuangan the Fed yang kembali muncul.

IHSG BEI ditutup turun 20,97 poin atau 0,46 persen ke posisi 4.562,86, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,94 poin (0,51 persen) ke level 769,99.

"IHSG masih melemah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Melemahnya indeks BEI terimbas dari faktor eksternal dimana kekhawatiran akan pengurangan stimulus kembali muncul setelah sebelumnya pasar sempat rally karena diundurnya pengurangan stimulus," kata analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa salah satu pejabat the Fed mengatakan kemungkinan pengurangan stimulus akan dilakukan bulan depan, yaitu pada pertemuan the Fed 29-30 Oktober mendatang.

"Dengan demikian, kami memperkirakan indeks BEI masih akan mendapat tekanan jual," kata dia.

Sementara itu, Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa secara teknikal indeks BEI kembali berada di area tren penurunan meski untuk jangka pendek.

"Rekomen kepada pelaku pasar untuk melakukan transaksi saham buy on weakness bila sudah mencapai kondisi jenuh jual (oversold)," kata dia.

Sementara, transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 123.683 kali dengan volume mencapai 3,508 miliar lembar saham senilai Rp3,781 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 88 saham, melemah 168 saham, dan yang tidak bergerak harganya sebanyak 100 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 130,97 poin (0,56 persen) ke level 23.371,54, indeks Nikkei-225 turun 23,76 poin (0,16 persen) ke level 14.742,42, dan Straits Times melemah 23,36 poin (0,72 persen) ke posisi 3.214,17.