Beijing (ANTARA) - Dengan masa liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek yang lebih panjang hingga delapan hari, semakin banyak warga China memilih perjalanan jarak jauh untuk menjelajahi tujuan-tujuan terpencil dengan adanya waktu tambahan tersebut, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Sabtu (17/2).

Lebih dari 65 persen dari total pesanan pada platform layanan perjalanan dan jejaring sosial China Mafengwo selama liburan Festival Musim Semi berkaitan dengan perjalanan jarak jauh, ungkap laporan dari perusahaan tersebut.

Liburan resmi Festival Musim Semi tahun ini berlangsung dari 10 hingga 17 Februari, sehari lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut laporan tersebut, lebih dari 70 persen pesanan mencakup sedikitnya empat hari perjalanan, sementara 37,7 persen mencakup lebih dari enam hari perjalanan.

Sekitar 45 persen pesanan di Mafengwo merupakan perjalanan keluarga. Banyak dari rencana perjalanan ini dimulai pada pertengahan masa liburan, yang mencerminkan tren yang sedang berkembang di kalangan masyarakat China untuk mengadakan aktivitas rekreasi setelah melakukan tradisi berkumpul bersama keluarga.

Menurut laporan tersebut, situs-situs sejarah dan budaya, khususnya museum, termasuk di antara tujuan favorit wisatawan untuk berlibur.

"Antusiasme terhadap pariwisata ke mancanegara (outbound) juga meningkat, dengan Thailand, Jepang, Malaysia, dan Singapura menjadi beberapa tujuan wisata luar negeri paling populer," sebut Mafengwo.