Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan pada 2013 hingga pekan ketiga September, lebih dari 15.000 hektare lahan semak dan hutan terbakar di wilayah kerjanya.
"Jumlahnya bisa terus bertambah karena kebakaran lahan atau hutan di Riau terus saja terjadi," kata Kepala BPBD Riau Said Saqlul Amri kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, kebakaran lahan hebat terjadi pada awal 2013 dan berlanjut hingga Juli. Sebagian besar peristiwa itu, menurut dia, diduga merupakan kesengajaan dari pihak perusahaan kehutanan dan perkebunan kelapa sawit.
Namun untuk membuktikannya, demikian Said, membutuhkan data-data yang faktual atau tidak sembarangan.
"Bahkan data Dinas Kehutanan Riau sebelumnya menyatakan bahwa kebakaran dominan terjadi di kawasan milik perusahaan perkebunan dan kehutanan," katanya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Zulkufki Yusuf menyatakan luas area kebakaran mencapai belasan ribu hektare itu hanya pada Juni 2013.
Data tersebut menurut dia merupakan gabungan dari informasi yang dihimpun Dinas Kehutanan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Enam daerah terluas kebakaran menurut Zulkifli ada di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 6.300 hektare, Rokan Hilir (6.195 ha), Rokan Hulu (900 ha), Siak (892 ha), Indragiri Hulu (510 ha) dan Pelalawan (250 ha). Untuk sementara, area kebakaran di Pekanbaru mencapai lebih dari 4 hektare.
Menurut Said Saqlul, kebakaran di berbagai kabupaten dan kota di Riau masih akan terus berlanjut mengingat masih minimnya penindakan terhadap pelaku pembakar lahan.
"BPBD hanya akan selalu siap untuk mengantisipasi peristiwa itu dengan sosialisasi serta memberikan pemahaman tentang tanggap darurat kebakaran lahan apabila terjadi," katanya.
Selama 2013, 15.000 hektare lahan di Riau terbakar
23 September 2013 14:42 WIB
Kebakaran terjadi di lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Juni lalu. (ANTARA FOTO/Topan Ali)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: