Ia mengatakan produksi padi pada periode panen di awal tahun 2024 ini diperoleh dari luas lahan pertanian seluas 140 ribu hektare yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.
"Kalau padi ini ditanam oleh para petani sejak Oktober 2023 kemarin, tentu sekarang sudah mulai mau panen. Luasan lahan sekitar 140 ribu hektare lahan pertanian, dan hasil panen nanti biasanya akan diolah dalam bentuk gabah kering giling," katanya.
Dia menjelaskan periode panen padi tersebut pun dapat berlangsung lebih panjang hingga tiga bulan mendatang, ditambah lagi pada April mendatang diperkirakan akan ada panen raya padi di berbagai daerah.
"Untuk daerah yang panen beberapa waktu ke depan adalah Kabupaten Lampung Tengah, dan Lampung Selatan ini akan luar biasa hasilnya, nanti akan ditambah lagi produksi karena April ada panen raya," ucap dia.
Secara terpisah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan panen padi tersebut akan menambah ketersediaan cadangan beras daerah. "Kalau sudah panen di beberapa daerah ini, nanti hasil panen akan dibeli oleh Bulog dan pedagang sesuai harga yang ditetapkan oleh pemerintah, untuk mengamankan ketersediaan pasokan di bulan-bulan mendatang," tambah Arinal Djunaidi.
Dia mengharapkan Bulog bisa lebih sigap untuk menyerap hasil panen petani, guna mengurangi adanya jual beli yang merugikan petani.
Baca juga: Harga gabah kering panen tingkat petani di Lampung naik 3,32 persen
Baca juga: Pemkot Metro sebut luasan sawah gagal panen berkurang 100 Ha
Baca juga: Bulog Lampung sebut ada potensi penyerapan 4 ribu ton panen gadu