Menghidupkan kembali fesyen dengan bahan deadstock
16 Februari 2024 08:43 WIB
Calon pembeli memilih bahan kain di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, Jumat (14/9). Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang sempat mencapai Rp14.900 per dolar membuat beberapa harga bahan kain mengalami kenaikan mulai Rp 2.500-Rp 5.000 per meter, terutama bahan impor seperti bahan renda dan batik yang kebanyakan berasal dari luar negeri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.
Jakarta (ANTARA) - Perancang Busana Raffaella Hanley melanjutkan etos DIY dan berkelanjutan untuk lini Lou Dallas musim gugur 2024 dengan menciptakan koleksi yang terinspirasi dari beragam bahan deadstock yang dia dapatkan.
"Ada banyak kain dan saya mencampurkannya. Ini seperti campuran. Saya merasa ini hanya tentang memadukan banyak elemen yang mungkin pada awalnya tidak cocok satu sama lain dan kemudian semuanya berakhir menyatu dengan baik pada akhirnya dengan cara yang kohesif," kata Hanley, dikutip dari WWD, Jumat.
Koleksinya mencerminkan kode desain desainer yang norak dan sederhana dengan berbagai gaya yang dibuat dan juga beragam warna serta tekstur dari bahan-bahan yang Hanley dapatkan melalui internet dan di Ragfinders Los Angeles.
Meskipun banyak dari potongan-potongan tersebut adalah campuran berbagai kain, beberapa tampilan menawarkan fokus yang lebih jelas melalui cerita warna atau vibe yang umum.
Ambillah gaun penutup koleksi korset renda lavender dan korduroy dipadukan dengan rok mini metalik yang dihiasi dengan rumbai biru yang mencerminkan vibe feminin.
Gaya lain yang mencolok adalah gaun bunga merah yang dihiasi dengan detail renda merah. Kedua tampilan tersebut menunjukkan keahlian desainer dalam mencocokkan kain deadstock untuk memberikan kesan kesegaran pada gaun itu.
Meskipun koleksi musim gugur menunjukkan kemampuan desainer untuk mengubah kain deadstock menjadi tampilan unik yang menarik bagi pelanggan tertentu, secara keseluruhan koleksi tersebut kurang memiliki rasa kohesi dan kehalusan.
"Ada banyak kain dan saya mencampurkannya. Ini seperti campuran. Saya merasa ini hanya tentang memadukan banyak elemen yang mungkin pada awalnya tidak cocok satu sama lain dan kemudian semuanya berakhir menyatu dengan baik pada akhirnya dengan cara yang kohesif," kata Hanley, dikutip dari WWD, Jumat.
Koleksinya mencerminkan kode desain desainer yang norak dan sederhana dengan berbagai gaya yang dibuat dan juga beragam warna serta tekstur dari bahan-bahan yang Hanley dapatkan melalui internet dan di Ragfinders Los Angeles.
Meskipun banyak dari potongan-potongan tersebut adalah campuran berbagai kain, beberapa tampilan menawarkan fokus yang lebih jelas melalui cerita warna atau vibe yang umum.
Ambillah gaun penutup koleksi korset renda lavender dan korduroy dipadukan dengan rok mini metalik yang dihiasi dengan rumbai biru yang mencerminkan vibe feminin.
Gaya lain yang mencolok adalah gaun bunga merah yang dihiasi dengan detail renda merah. Kedua tampilan tersebut menunjukkan keahlian desainer dalam mencocokkan kain deadstock untuk memberikan kesan kesegaran pada gaun itu.
Meskipun koleksi musim gugur menunjukkan kemampuan desainer untuk mengubah kain deadstock menjadi tampilan unik yang menarik bagi pelanggan tertentu, secara keseluruhan koleksi tersebut kurang memiliki rasa kohesi dan kehalusan.
Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: