New York (ANTARA News) - Indonesia dan Iran akan mendesakkan penyelesaian politik untuk Suriah pada Sidang Majelis Umum ke-68 Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dimulai pekan depan.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengemukakan pernyataan itu usai melakukan pertemuan bilateral dengan mitranya dari Iran Menlu Mohammad Javad Zarif di New York, Jumat (Sabtu WIB).

Marty mengatakan dalam pertemuan empat-mata dengan Zarif --yang berlangsung di gedung Perutusan Tetap RI untuk PBB-- dirinya dan Menlu Iran sepakat bahwa proses politik harus segera digulirkan untuk menyelesaikan konflik Suriah.

"Kami sepakat bahwa inti permasalahan, tantangan utama kita saat ini adalah bagaimana menghentikan sekarang juga, segera, konflik di Suriah," kata Marty.

Ia menekankan bahwa yang diperlukan saat ini adalah segera dicapainya gencatan senjata, penghentian permusuhan serta segera digulirkannya suatu proses politik.

"Sama seperti Indonesia, Iran juga berpandangan bahwa kehendak atau pilihan dari rakyat Suriahlah yang harus dihormati. Jadi jangan sampai ada prekondisi sebelum sebuah pertemuan internasional atau proses politik digulirkan," ujar Marty.

Seruan soal penyelesaian politik bagi Suriah, menurut Marty akan disampaikan dalam Sidang Majelis Umum PBB serta dalam pertemuan-pertemuan bilateral yang akan ia lakukan sepanjang satu pekan mendatang, antara lain dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Menlu Inggris William Hague, Gerakan Non-Blok (GNB) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).