Bina Marga DKI tuntaskan revitalisasi sembilan halte jadi lebih nyaman
15 Februari 2024 20:58 WIB
Seseorang berjalan melintasi Halte Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024). Halte Masjid Istiqlal menjadi salah satu dari sembilan halte yang direvitalisasi oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta pada tahun 2023. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
Jakarta (ANTARA) - Dinas Bina Marga DKI Jakarta berhasil menuntaskan revitalisasi sembilan halte bus pada 2023 yang didesain lebih nyaman untuk dipergunakan oleh warga yang ingin berpergian menggunakan angkutan umum.
“Seperti halte di depan Masjid Istiqlal yang kami desain sedemikian rupa sehingga warga lebih nyaman menunggu transportasi umum yang akan membawanya," ucap Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota Dinas Bina Marga DKI Jakarta Syamsul Bakhri di Jakarta, Kamis.
Syamsul dari sembilan halte yang direvitalisasi tersebar di empat wilayah administratif Jakarta untuk Jakarta Pusat selain halte Istiqlal juga ada halte Taman Jatibaru dan halte Kelurahan Bendungan Hilir.
Lalu di Jakarta Selatan terdapat halte Lapangan Ros, Jakarta Barat di depan SMA 65, dan Jakarta Timur di RSUD Kramat Jati dan SDN 02 Pondok Bambu, serta lainnya.
Syamsul mengatakan alasan memilih kesembilan halte ini berdasarkan prioritas yakni penggunaannya cukup tinggi oleh warga atau pengguna. Sementara untuk konsep desain yang diusung di masing-masing halte, kurang lebih sama.
“Ada tiga model, kami memberikan sentuhan pada ornamen. Konsep dasarnya sama. Lebar sekitar 2x5 meter, hanya beberapa model kami kasih sentuhan di masing-masing halte,” jelas Syamsul.
Pada halte Masjid Istiqlal yang dibangun dengan luas 10 meter persegi misalnya, Bina Marga mengusung konsep modern dengan sentuhan motif kayu dan ornamen laser cutting. Material yang digunakan yakni didominasi aluminium composite panel (ACP) yang ringan dan tahan cuaca. Ciri khas halte ini yakni memiliki ornamen berwarna oranye yang menyerupai Mihrab Masjid Istiqlal.
Halte Masjid Istiqlal biasanya digunakan calon penumpang untuk menunggu angkutan JakLingko rute Tanah Abang-Kota dan bus wisata (BW) 2 yang melewati antara lain halte Monas, Pasar Baru, Sarinah dan Museum Nasional.
Bina Marga menargetkan untuk merevitalisasi lagi 11 halte di lokasi berbeda hingga akhir tahun 2024.
“Kami rencana di April sudah bisa pelaksanaan, karena mekanisme prosesnya melalui e-catalog sehingga proses pengadaan menjadi lebih cepat,” ucap Syamsul.
Dia berharap masyarakat bisa ikut menjaga dan memelihara halte-halte yang sudah direvitalisasi ini sehingga manfaat kenyamanan bisa dirasakan lebih panjang.
“Mudah-mudahan halte ini akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, karena ada pencahayaan yang cukup bagus, sehingga bisa menjadi ikon juga,” kata Syamsul.
Baca juga: Sudin Bina Marga bangun 11 Jalan Antar Kampung di Jaksel
Baca juga: DKI rampungkan penanganan Jalan Olimo yang amblas pada hari ini juga
Baca juga: Pemkot Jaktim tertibkan kabel udara di Pondok Bambu
“Seperti halte di depan Masjid Istiqlal yang kami desain sedemikian rupa sehingga warga lebih nyaman menunggu transportasi umum yang akan membawanya," ucap Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota Dinas Bina Marga DKI Jakarta Syamsul Bakhri di Jakarta, Kamis.
Syamsul dari sembilan halte yang direvitalisasi tersebar di empat wilayah administratif Jakarta untuk Jakarta Pusat selain halte Istiqlal juga ada halte Taman Jatibaru dan halte Kelurahan Bendungan Hilir.
Lalu di Jakarta Selatan terdapat halte Lapangan Ros, Jakarta Barat di depan SMA 65, dan Jakarta Timur di RSUD Kramat Jati dan SDN 02 Pondok Bambu, serta lainnya.
Syamsul mengatakan alasan memilih kesembilan halte ini berdasarkan prioritas yakni penggunaannya cukup tinggi oleh warga atau pengguna. Sementara untuk konsep desain yang diusung di masing-masing halte, kurang lebih sama.
“Ada tiga model, kami memberikan sentuhan pada ornamen. Konsep dasarnya sama. Lebar sekitar 2x5 meter, hanya beberapa model kami kasih sentuhan di masing-masing halte,” jelas Syamsul.
Pada halte Masjid Istiqlal yang dibangun dengan luas 10 meter persegi misalnya, Bina Marga mengusung konsep modern dengan sentuhan motif kayu dan ornamen laser cutting. Material yang digunakan yakni didominasi aluminium composite panel (ACP) yang ringan dan tahan cuaca. Ciri khas halte ini yakni memiliki ornamen berwarna oranye yang menyerupai Mihrab Masjid Istiqlal.
Halte Masjid Istiqlal biasanya digunakan calon penumpang untuk menunggu angkutan JakLingko rute Tanah Abang-Kota dan bus wisata (BW) 2 yang melewati antara lain halte Monas, Pasar Baru, Sarinah dan Museum Nasional.
Bina Marga menargetkan untuk merevitalisasi lagi 11 halte di lokasi berbeda hingga akhir tahun 2024.
“Kami rencana di April sudah bisa pelaksanaan, karena mekanisme prosesnya melalui e-catalog sehingga proses pengadaan menjadi lebih cepat,” ucap Syamsul.
Dia berharap masyarakat bisa ikut menjaga dan memelihara halte-halte yang sudah direvitalisasi ini sehingga manfaat kenyamanan bisa dirasakan lebih panjang.
“Mudah-mudahan halte ini akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, karena ada pencahayaan yang cukup bagus, sehingga bisa menjadi ikon juga,” kata Syamsul.
Baca juga: Sudin Bina Marga bangun 11 Jalan Antar Kampung di Jaksel
Baca juga: DKI rampungkan penanganan Jalan Olimo yang amblas pada hari ini juga
Baca juga: Pemkot Jaktim tertibkan kabel udara di Pondok Bambu
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: