Menpora terus pantau para atlet untuk wujudkan sejarah di Olimpiade
14 Februari 2024 15:27 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo saat ditemui ANTARA saat menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 61 Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (14/2/2024). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengatakan pihaknya terus memantau para atlet dari cabang olahraga andalan Indonesia agar dapat menambah kuota tampil di Olimpiade 2024 Paris, Prancis, demi mencetak sejarah dengan mendapatkan lebih dari dua emas Olimpiade.
Ia lalu mengatakan kalau perlu, petinggi cabang-cabang olahraga potensial Olimpiade berkantor di Kemenpora dua sampai tiga kali seminggu untuk membangun komunikasi intens untuk mematangkan strategi dan persiapan.
"Saya optimisme walaupun tantangannya berat tapi dengan waktu singkat dan kerja tim yang intens makanya saya minta satgas khususnya seminggu dua tiga kali berkantor di Kemenpora," kata Dito saat ditemui ANTARA setelah menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 61 Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu.
"Pokoknya cabang olahraga olimpiade kami dedicate untuk silahkan berkantor di Kemenpora supaya persiapan dan koordinasi lebih baik," imbuhnya.
Baca juga: Brian Yang ungkap persaingan menuju Olimpiade masih terbuka
Hingga kini, ada enam atlet Merah Putih yang telah lolos kualifikasi untuk berpartisipasi di ajang empat tahunan tersebut. Keenam atlet itu adalah pemanah Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa, pesenam Rifda Irfanalutfi, atlet panjat tebing Desak Made Rita dan Rahmad Adi Mulyono, dan atlet menembak Fathur Gustafian.
Dengan Olimpiade Paris yang akan dimulai lima bulan lagi tepatnya 26 Juli sampai 11 Agustus mendatang, pria 33 tahun itu cukup optimistis Indonesia dapat menambah wakilnya karena masih ada cabang-cabang olahraga potensial yang dapat mengikuti Olimpiade seperti skateboard, surfing, atletik, hingga angkat besi.
"Masih ada skateboard, surfing, atletik dan renang walau wildcard, tapi saya lihat persiapan renang akan menggunakan atlet muda diaspora juga, angkat besi Rahmat Erwin kemarin juara itu sangat kita unggulkan," katanya.
"Semoga setelah selesai hari ini bisa lebih fokus karena kemarin kosentrasi banyak terpecah di berbagai stakeholder. Setelah ini kita akan fokus dan kondusif dan satu tujuannya Olimpiade," tambahnya.
Lima bulan jelang Olimpiade Paris, task force yang diketuai Raja Sapta Oktohari dibentuk untuk mengawal semua atlet Indonesia yang mempunyai potensi lolos kualifikasi Olimpiade Paris.
Selain task force, juga telah ditunjuk Ketua umum PB Akuatik Indonesia Anindya Novyan Bakrie sebagai Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade Paris.
Baca juga: Atlet menembak Fathur Gustafian amankan tiket ke Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Menpora yakin kontingen Indonesia ukir sejarah di Olimpiade Paris
Ia lalu mengatakan kalau perlu, petinggi cabang-cabang olahraga potensial Olimpiade berkantor di Kemenpora dua sampai tiga kali seminggu untuk membangun komunikasi intens untuk mematangkan strategi dan persiapan.
"Saya optimisme walaupun tantangannya berat tapi dengan waktu singkat dan kerja tim yang intens makanya saya minta satgas khususnya seminggu dua tiga kali berkantor di Kemenpora," kata Dito saat ditemui ANTARA setelah menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 61 Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu.
"Pokoknya cabang olahraga olimpiade kami dedicate untuk silahkan berkantor di Kemenpora supaya persiapan dan koordinasi lebih baik," imbuhnya.
Baca juga: Brian Yang ungkap persaingan menuju Olimpiade masih terbuka
Hingga kini, ada enam atlet Merah Putih yang telah lolos kualifikasi untuk berpartisipasi di ajang empat tahunan tersebut. Keenam atlet itu adalah pemanah Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa, pesenam Rifda Irfanalutfi, atlet panjat tebing Desak Made Rita dan Rahmad Adi Mulyono, dan atlet menembak Fathur Gustafian.
Dengan Olimpiade Paris yang akan dimulai lima bulan lagi tepatnya 26 Juli sampai 11 Agustus mendatang, pria 33 tahun itu cukup optimistis Indonesia dapat menambah wakilnya karena masih ada cabang-cabang olahraga potensial yang dapat mengikuti Olimpiade seperti skateboard, surfing, atletik, hingga angkat besi.
"Masih ada skateboard, surfing, atletik dan renang walau wildcard, tapi saya lihat persiapan renang akan menggunakan atlet muda diaspora juga, angkat besi Rahmat Erwin kemarin juara itu sangat kita unggulkan," katanya.
"Semoga setelah selesai hari ini bisa lebih fokus karena kemarin kosentrasi banyak terpecah di berbagai stakeholder. Setelah ini kita akan fokus dan kondusif dan satu tujuannya Olimpiade," tambahnya.
Lima bulan jelang Olimpiade Paris, task force yang diketuai Raja Sapta Oktohari dibentuk untuk mengawal semua atlet Indonesia yang mempunyai potensi lolos kualifikasi Olimpiade Paris.
Selain task force, juga telah ditunjuk Ketua umum PB Akuatik Indonesia Anindya Novyan Bakrie sebagai Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade Paris.
Baca juga: Atlet menembak Fathur Gustafian amankan tiket ke Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Menpora yakin kontingen Indonesia ukir sejarah di Olimpiade Paris
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: