Bekasi (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah rumah tangga usaha pertanian di wilayah setempat pada 2013 telah mengalami penurunan setiap tahunnya.

"Pada 2013 ini tercatat rumah tangga usaha pertanian sebanyak 85.587 kepala keluarga, namun jumlah itu menurun dari tahun sebelumnya yang sempat mencapai 203.000 lebih kepala keluarga," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi, Heri Gunawan, di Bekasi, Kamis.

Menurutnya, jumlah tersebut merupakan potret dari penurunan minat masyarakat Kabupaten Bekasi di bidang pertanian.

"Kemungkinan mereka sudah beralih ke bidang usaha lain. Atau, bisa juga karena faktor lainnya," katanya.

Faktor lain yang dimaksud ialah, banyaknya alih fungsi lahan pertanian ke sektor industri maupun perumahan akibat pesatnya pembangunan industri di wilayah setempat.

"Lahan pertanian khususnya di wilayah selatan Kabupaten Bekasi bisa dikatakan hilang akibat alih fungsi tersebut," katanya.

Data tersebut diperolehnya dari hasil survei pertanian ke sejumlah kecamatan setempat pada awal 2013 lalu.

Heri menambahkan, pemerintah daerah diharapkan bisa menjalankan anjuran DPRD yang sebelumnya menyediakan lahan abadi untuk menjaga kelangsungan lahan pertanian setempat di tahun mendatang.

"Bisa juga dibuatkan peraturan daerah mengenai lahan abadi tersebut demi pelestarian area pertanian. Karena jika seluruh area pertanian beralih fungsi, tentu sangat berdampak terhadap masyarakat yang memang hanya mengandalkan mata pencaharian dari bertani," katanya.