Pemilu 2024
WNI di Beijing beri suara dalam pemilu 2024 di tengah cuaca berangin
14 Februari 2024 13:55 WIB
WNI menunjukkan jari yang sudah dibubuhi tinta ungu seusai memberikan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di KBRI Beijing, China, Rabu (14/2/2024). ANTARA/Desca Lidya Natalia/aa.
Beijing (ANTARA) - Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Beijing dan sekitarnya memberikan suara di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing pada Rabu di tengah cuaca dingin yang cukup berangin.
TPS dibuka pukul 09.00 hingga 19.00 waktu setempat. Sebelum TPS dibuka, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) melaksanakan apel pagi.
Salah satu pemilih pemula Dominique Amadea Vanessa (21) mengaku Pemilu 2024 adalah kesempatan pertama kali dia mencoblos serta pertama dilakukan di luar negeri.
"Saya antusias karena ini kan pertama kalinya ikut pesta demokrasi di Indonesia dan berkontribusi untuk memilih pemimpin berikutnya," kata Amadea.
Amadea yang merupakan mahasiswi Peking University jurusan film tersebut mengaku datang ke TPS karena juga ingin bertemu dengan orang-orang Indonesia di KBRI.
"Karena kan tinggal juga masih di Beijing, jadi dekat ke sini dan juga ingin ketemu orang-orang Indonesia yang home away from home," ungkap Amadea.
Sedangkan Andrew Muljana (38) yang sudah 9 tahun tinggal di China sengaja mencocokkan jadwal kepulangannya ke Indonesia dengan jadwal pencoblosan.
"Selesai mencoblos langsung ke bandara, pesawat pukul 14.30, baru kembali ke sini nanti 24 Februari," kata Andrew.
Baca juga: Dua TPS sudah didirikan di KBRI Beijing untuk pencoblosan 14 Februari
Andrew pun mengaku senang bisa datang ke KBRI karena dapat bertemu dengan teman-temannya.
"Beda suasananya di sini, kalau di rumah setelah 'nyoblos' langsung pulang, tapi di sini tuh jadi momen buat ketemu teman-teman, biasa kalau tidak ada 'event' kan tidak ketemu" jelas Andrew sambil membawa kopernya ke TPS.
Selesai proses pencoblosan, PPLN Beijing langsung melakukan penghitungan suara yang dimulai pukul 20.30 waktu setempat.
Berdasarkan data PPLN Beijing, total DPT adalah 786 pemilih yang terdiri dari 294 pemilih laki-laki dan 492 pemilih perempuan.
Dari jumlah tersebut, pemilih yang mencoblos di TPS sebanyak 338 dan pemilih melalui pos adalah sebanyak 448 orang.
Dari jumlah pemilih pos, PPLN Beijing telah menerima 223 surat suara tercoblos dari pemilih.
Bagi WNI yang berada di wilayah PPLN Beijing yaitu di 22 wilayah China dan Mongolia dengan rincian di Heilongjiang, Jilin, Liaoning, Tianjin, Hebei, Beijing, Shandong, Shanxi, Shaanxi, Ningxia, Henan, Hubei, Sichuan, Chongqing, Guizhou, Hunan, Yunnan, Qinghai, Tibet, Gansu, Xinjiang, Inner Mongolia dan Mongolia namun tidak masuk ke DPT pos maupun TPS baik di Indonesia maupun di luar negeri dapat menyalurkan suara sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK) luar negeri.
Syarat untuk masuk dalam DPK adalah menunjukkan KTP elektronik atau paspor, melakukan registrasi dalam daftar hadir yang dicatat oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Luar Negeri dan menggunakan hak pilih di TPS satu jam terakhir selama surat suara masih tersedia.
Terdapat juga Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yaitu pemilih yang terdaftar dalam DPT luar negeri (DPTLN) namun karena kondisi tertentu tidak dapat memilih di TPS LN terdaftar sehingga pindah ke TPS Beijing dengan maksimal pendaftaran pada 14 Februari 2024 pukul 08.00 WIB. Diperkirakan total DPT, DPTb dan DPK ada sekitar 400 pemilih.
KBRI juga menyiapkan bazaar makanan dari ibu-ibu anggota dharma wanita, panggung gembira hingga lomba cover jingle pemilu “Memilih untuk Indonesia” bagi WNI yang berada di wilayah kerja PPLN Beijing dengan hadiah menarik.
Baca juga: Keluar uang pribadi demi tunaikan tugas jadi panitia pemilu di Beijing
TPS dibuka pukul 09.00 hingga 19.00 waktu setempat. Sebelum TPS dibuka, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) melaksanakan apel pagi.
Salah satu pemilih pemula Dominique Amadea Vanessa (21) mengaku Pemilu 2024 adalah kesempatan pertama kali dia mencoblos serta pertama dilakukan di luar negeri.
"Saya antusias karena ini kan pertama kalinya ikut pesta demokrasi di Indonesia dan berkontribusi untuk memilih pemimpin berikutnya," kata Amadea.
Amadea yang merupakan mahasiswi Peking University jurusan film tersebut mengaku datang ke TPS karena juga ingin bertemu dengan orang-orang Indonesia di KBRI.
"Karena kan tinggal juga masih di Beijing, jadi dekat ke sini dan juga ingin ketemu orang-orang Indonesia yang home away from home," ungkap Amadea.
Sedangkan Andrew Muljana (38) yang sudah 9 tahun tinggal di China sengaja mencocokkan jadwal kepulangannya ke Indonesia dengan jadwal pencoblosan.
"Selesai mencoblos langsung ke bandara, pesawat pukul 14.30, baru kembali ke sini nanti 24 Februari," kata Andrew.
Baca juga: Dua TPS sudah didirikan di KBRI Beijing untuk pencoblosan 14 Februari
Andrew pun mengaku senang bisa datang ke KBRI karena dapat bertemu dengan teman-temannya.
"Beda suasananya di sini, kalau di rumah setelah 'nyoblos' langsung pulang, tapi di sini tuh jadi momen buat ketemu teman-teman, biasa kalau tidak ada 'event' kan tidak ketemu" jelas Andrew sambil membawa kopernya ke TPS.
Selesai proses pencoblosan, PPLN Beijing langsung melakukan penghitungan suara yang dimulai pukul 20.30 waktu setempat.
Berdasarkan data PPLN Beijing, total DPT adalah 786 pemilih yang terdiri dari 294 pemilih laki-laki dan 492 pemilih perempuan.
Dari jumlah tersebut, pemilih yang mencoblos di TPS sebanyak 338 dan pemilih melalui pos adalah sebanyak 448 orang.
Dari jumlah pemilih pos, PPLN Beijing telah menerima 223 surat suara tercoblos dari pemilih.
Bagi WNI yang berada di wilayah PPLN Beijing yaitu di 22 wilayah China dan Mongolia dengan rincian di Heilongjiang, Jilin, Liaoning, Tianjin, Hebei, Beijing, Shandong, Shanxi, Shaanxi, Ningxia, Henan, Hubei, Sichuan, Chongqing, Guizhou, Hunan, Yunnan, Qinghai, Tibet, Gansu, Xinjiang, Inner Mongolia dan Mongolia namun tidak masuk ke DPT pos maupun TPS baik di Indonesia maupun di luar negeri dapat menyalurkan suara sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK) luar negeri.
Syarat untuk masuk dalam DPK adalah menunjukkan KTP elektronik atau paspor, melakukan registrasi dalam daftar hadir yang dicatat oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Luar Negeri dan menggunakan hak pilih di TPS satu jam terakhir selama surat suara masih tersedia.
Terdapat juga Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yaitu pemilih yang terdaftar dalam DPT luar negeri (DPTLN) namun karena kondisi tertentu tidak dapat memilih di TPS LN terdaftar sehingga pindah ke TPS Beijing dengan maksimal pendaftaran pada 14 Februari 2024 pukul 08.00 WIB. Diperkirakan total DPT, DPTb dan DPK ada sekitar 400 pemilih.
KBRI juga menyiapkan bazaar makanan dari ibu-ibu anggota dharma wanita, panggung gembira hingga lomba cover jingle pemilu “Memilih untuk Indonesia” bagi WNI yang berada di wilayah kerja PPLN Beijing dengan hadiah menarik.
Baca juga: Keluar uang pribadi demi tunaikan tugas jadi panitia pemilu di Beijing
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: