LCGC ciptakan kemandirian teknologi industri otomotif
19 September 2013 16:36 WIB
Wakil Presiden R.I Boediono didampingi Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dan Menteri Perhubungan EE Mangindaan melihat mobil Honda Nsx pada pameran The 21st Indonesia International Motor Show di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 19 September 2013. (kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Program low cost green car (mobil murah ramah lingkungan/LCGC) mendatangkan kemandirian teknologi karena kandungan lokalnya mencapai 85 persen.
"LCGC membawa kemandirian teknologi karena target kandungan lokalnya hingga 85 persen. Setelah itu tinggal mencari investor sehingga bisa memproduksi sendiri," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di sela Indonesia International Motor Show 2013 di Jakarta, Kamis.
Dia mengemukakan target produksi LCGC tahun ini sekitar 30 ribu unit atau tiga persen dari produksi otomotif nasional.
"Tahun depan target produksinya 10 persen dari produksi otomotif nasional," kata Hidayat.
Lebih lanjut dia mengemukakan negara-negara yang memiliki industri otomotif sudah punya program LCGC.
"Kalau kita tidak mulai program LCGC, mobil mereka yang masuk ke sini," kata menteri.
Mengenai kemampuan ekspor industri otomotif nasional, Menteri mengemukakan bahwa saat ini 16 persen produksi kendaraan adalah untuk tujuan ekspor.
"Tahun depan target ekspor Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) adalah 30 persen, mereka bilang sedang cari pasar," katanya.
Dia juga mengemukakan bahwa Gaikindo menyatakan diri siap bersaing Thailand dan Malaysia dalam pasar otomotif ASEAN.
"LCGC membawa kemandirian teknologi karena target kandungan lokalnya hingga 85 persen. Setelah itu tinggal mencari investor sehingga bisa memproduksi sendiri," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di sela Indonesia International Motor Show 2013 di Jakarta, Kamis.
Dia mengemukakan target produksi LCGC tahun ini sekitar 30 ribu unit atau tiga persen dari produksi otomotif nasional.
"Tahun depan target produksinya 10 persen dari produksi otomotif nasional," kata Hidayat.
Lebih lanjut dia mengemukakan negara-negara yang memiliki industri otomotif sudah punya program LCGC.
"Kalau kita tidak mulai program LCGC, mobil mereka yang masuk ke sini," kata menteri.
Mengenai kemampuan ekspor industri otomotif nasional, Menteri mengemukakan bahwa saat ini 16 persen produksi kendaraan adalah untuk tujuan ekspor.
"Tahun depan target ekspor Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) adalah 30 persen, mereka bilang sedang cari pasar," katanya.
Dia juga mengemukakan bahwa Gaikindo menyatakan diri siap bersaing Thailand dan Malaysia dalam pasar otomotif ASEAN.
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: