Sorong (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad bersama istri Ny. H. Andar Aryani menggunakan atribut adat Papua berupa topi khas Papua atau mahkota Papua dan rok Papua saat menyalurkan hak pilih pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 32 Kelurahan Rufei, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Rabu.

Kedatangan orang nomor satu di Papua Barat Daya itu disambut dengan tarian adat Papua oleh penari yang telah disiapkan panitia TPS di wilayah itu.

Pj Gubernur Muhammad Musa'ad dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kreativitas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan panitia pemungutan suara (PPS) yang telah menghadirkan sebuah konsep bernuansa budaya Papua dalam proses pemungutan suara di TPS itu.

"Saya memberikan apresiasi kepada para penyelenggara teknis di TPS karena sudah bekerja keras untuk menghadirkan nuansa budaya Papua di dalam momentum pemungutan suara," jelas Pj Gubernur Muhammad Musa'ad.

Dia menyebutkan, penghadiran nuansa budaya pada momentum hari pencoblosan ini menunjukkan antusiasme para penyelenggara pemilu di tingkat TPS cukup tinggi untuk menyukseskan tahapan pencoblosan pada 14 Februari 2024.

Tak hanya Pj Gubernur Papua Barat Daya bersama istri, ternyata seluruh panitia penyelenggara di TPS pun masing-masing menggunakan atribut topi khas Papua dan rok Papua dalam menyelenggarakan proses pemungutan suara di wilayah itu.

Selain atribut khas Papua, di TPS 32 pun ikut dihiasi dengan aneka hiasan dan balon berwarna pink sebagai implementasi ikut merayakan hari kasih sayang yang bertepatan dengan hari pencoblosan Pemilu 2024.

Dia menyebutkan, bertepatan dengan hari pemungutan suara, juga ada momentum hari kasih sayang, maka pada momentum ini masyarakat harus menunjukkan kasih sayang lewat tindakan memberikan hak suara untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia.

"Karena ini hari kasih sayang maka setiap masyarakat wujudkan kasih sayang itu melalui menyalurkan hak suara di TPS," ungkapnya.

Karena menurut Pj Gubernur, momentum Pemilu 2024 merupakan kesempatan yang baik untuk memilih pemimpin masa depan.

“Ini kesempatan yang baik. Kita semua punya hak untuk terlibat dan menentukan pemimpin kita lima tahun ke depan, baik presiden, wakil presiden maupun juga sebagai anggota DPD RI, DPR RI, DPR Provinsi Papua Barat Daya dan DPR kabupaten/kota,” bebernya.

Masyarakat yang datang ke TPS untuk mencoblos merupakan pejuang-pejuang demokrasi yang ikut menentukan arah pembangunan ke depan.

“Kita semua menjadi pejuang-pejuang demokrasi. Jaga keamanan dan ketentraman,” harapnya.

Pelaksanaan pemungutan suara di Kota Sorong, Papua Barat Daya dikawal ketat satuan kepolisian dari Polresta Sorong dengan menerjunkan anggota sebanyak 373 personel ke 730 TPS di 10 distrik.

Informasi tambahan, masyarakat yang telah terdaftar di dalam pemilih tetap (DPT) di Kota Sorong yang telah ditetapkan KPU setempat sebanyak 205.507 yang terdiri dari pemilih laki-laki 106.544 dan pemilih perempuan 98.963 yang tersebar 730 TPS di 10 distrik dan 41 kelurahan.
Baca juga: Pj Gubernur Papua Barat Daya larang ASN berpolitik praktis
Baca juga: Gubernur: Kampus di PBD harus menjadi "pabrik" untuk SDM unggul