Washington (ANTARA) - Kepala badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (13/2) memperingatkan bahwa krisis pangan bisa semakin parah di Sudan akibat perang yang sedang berlangsung di negara itu.

"Hampir lima juta orang di Sudan menghadapi kelaparan tingkat darurat, dan jika konflik terus berlanjut, keadaan akan semakin buruk," kata Martin Griffiths di X.

Griffiths menambahkan bahwa dirinya mengalokasikan 15 juta dolar AS (sekitar Rp235,15 miliar) dari Dana Tanggap Darurat Pusat PBB untuk mengatasi "krisis pangan yang memburuk ini."

Sudan telah didera perang antara tentara pimpinan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, yang merupakan kepala Dewan Kedaulatan berkuasa, dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter.

Sedikitnya sudah 12.260 orang tewas dan lebih dari 33 ribu luka-luka dalam konflik yang meletus pada April 2023, menurut data PBB.

Krisis kemanusiaan terus memburuk. Hampir 6,8 juta orang terpaksa mengungsi untuk mencari keselamatan di Sudan atau di negara-negara tetangga.

Sejumlah kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh mediator Arab Saudi dan Amerika Serikat gagal mengakhiri kekerasan tersebut.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Perang Sudan akibatkan 700.000 anak terancam malanutrisi terparah

Baca juga: PBB: Hampir 25 juta orang di Sudan butuh bantuan kemanusiaan


Perang di Sudan berlanjut, tipis harapan akan gencatan senjata