Palangka Raya (ANTARA News) - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menyelidiki kematian lima orangutan di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur.

Matinya lima ekor orangutan tersebut dugaan sementara disebabkan manusia, dimangsa binatang lain, kesetrum listrik ataupun umurnya sudah tua, kata Kabag TU BKSDA Kalteng Toto Sutiyoso di Palangka Raya, Kamis.

"Bangkai lima orangutan tersebut sedang dilakukan visum untuk mendapatkan kepastian penyebab kematian. Pihak Polda Kalteng juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) matinya sejumlah orangutan tersebut," katanya.

Sebanyak empat ekor orangutan di Pangkalan Bun Kabupaten Kobar dan satu di Sampit Kabupaten Kotim mati berdasarkan laporan warga sekitar dan tanpa menyebutkan penyebabnya.

Kabag TU BKSDA Kalteng itu mengatakan beberapa warga mengetahui penyebab matinya orangutan tersebut namun sulit diminta keterangan bahkan tidak memenuhi panggilan yang telah disampaikan.

"Dua pekan lalu kami sudah menyurati warga yang mengetahui matinya orangutan tersebut, tapi sampai sekarang tidak pernah hadir. Rencananya pekan depan kami lakukan pemanggilan lagi," kata Toto.

Untuk dugaan dibunuh, lanjut dia, bangkai orangutan yang ditemukan tidak jauh dari lahan perkebunan PT PT Bumi Langgeng Perdana Prada di desa Skonyer Kobar. Dugaan tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan NGO rehabilitasi satwa setempat.

Hanya BKSDA Kalteng belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut karena tidak ada bukti pendukung hingga saat ini. Ditambah lagi, hasil visum belum diterima.