KAI peroleh pinjaman 448 juta dolar AS dari Bank Pembangunan China
14 Februari 2024 11:23 WIB
Penumpang menunggu jadwal pemberangkatan kereta WHOOSH di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (10/11/2023). (ANTARA FOTO/HREELOITA DHARMA SHANTI)
Jakarta (ANTARA) - Bank Pembangunan China (China Development Bank/CDB) telah mencairkan pinjaman senilai 448 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp.15.612) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membiayai pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau Whoosh.
Dalam dokumen Laporan Informasi atau Fakta Material yang disampaikan KAI kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diketahui pencairan pinjaman tersebut dilakukan pada Rabu (7/2) lalu. Pinjaman ini mencakup fasilitas A sebesar 231 juta dolar AS dan fasilitas B sebesar 217 juta dolar AS.
"Pencairan tersebut langsung diteruskan ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) pada 7 Februari 2024," demikian dikutip dalam dokumen tersebut yang terbit dalam layanan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (13/2) sore.
Dalam proyek kereta cepat ini, PSBI dan Beijing Yawan HSR membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Perusahaan patungan inilah yang menjadi operator kereta cepat yang diberi nama Whoosh itu.
Kereta cepat Whoosh diresmikan pada 2 Oktober tahun lalu dan membuka program perjalanan gratis selama dua pekan yang kemudian beroperasi secara komersial mulai 17 Oktober 2023. Antusiasme masyarakat menyambut kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu cukup tinggi, terlihat dari jumlah penumpang yang diangkut telah melampaui 1 juta orang dalam periode waktu kurang dari dua bulan sejak beroperasi secara komersial.
Dalam dokumen Laporan Informasi atau Fakta Material yang disampaikan KAI kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diketahui pencairan pinjaman tersebut dilakukan pada Rabu (7/2) lalu. Pinjaman ini mencakup fasilitas A sebesar 231 juta dolar AS dan fasilitas B sebesar 217 juta dolar AS.
"Pencairan tersebut langsung diteruskan ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) pada 7 Februari 2024," demikian dikutip dalam dokumen tersebut yang terbit dalam layanan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (13/2) sore.
Dalam proyek kereta cepat ini, PSBI dan Beijing Yawan HSR membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Perusahaan patungan inilah yang menjadi operator kereta cepat yang diberi nama Whoosh itu.
Kereta cepat Whoosh diresmikan pada 2 Oktober tahun lalu dan membuka program perjalanan gratis selama dua pekan yang kemudian beroperasi secara komersial mulai 17 Oktober 2023. Antusiasme masyarakat menyambut kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu cukup tinggi, terlihat dari jumlah penumpang yang diangkut telah melampaui 1 juta orang dalam periode waktu kurang dari dua bulan sejak beroperasi secara komersial.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: