Washington (ANTARA News) - Presiden Iran Hassan Rouhani, Rabu (18/9), memberitahu jaringan media utama AS bahwa pemerintahnya takkan pernah mengembangkan senjata nuklir dan ia memiliki wewenang penuh untuk membuat kesepakatan dengan negara Barat mengenai program atom negerinya.

Rouhani mengeluarkan pernyataan itu dalam wawancara dengan NBC News, kata media tersebut. Rouhani, katanya, juga berbicara mengenai interaksi awalnya dengan Presiden AS Barack Obama --yang mengirimi dia surat ucapan selamat setelah Rouhani terpilih sebagai Presiden Iran dan mengangkat "beberapa masalah".

"Menurut pendapat saya, nada surat tersebut positif dan konstruktif," kata Rouhani sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.

"Itu dapat menjadi langkah kecil yang halus bagi masa depan yang sangat penting. Saya percaya para pemimpin di semua negara dapat memikirkan kepentingan nasional mereka dan mereka tak perlu berada di bawah pengaruh kelompok penekan. Saya harap akan menyaksikan suasana semacam itu pada masa depan."

Di dalam wawancara dengan ABC News, yang disiarkan pada Minggu (15/9), Obama mengatakan ia saling mengirim surat dengan Rouhani, dan Presiden Iran tersebut memahami masalah nuklir adalah "masalah yang jauh lebih besar buat kami dibandingkan dengan masalah senjata kimia".

Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney pada Rabu mengatakan di dalam surat itu Obama mengatakan AS "terbuka bagi penyelesaian yang memungkinkan Iran membuktikan program nuklirnya bertujuan damai". Presiden Amerika tersebut juga menyampaikan perlunya untuk bertindak cepat sebab "jendela bagi kesepakatan diplomatik takkan terbuka terus selamanya".

Penerjemah: Chaidar Abdullah