Jakarta (ANTARA News) - Tim petenis putri Indonesia berpeluang merebut tiga medali emas di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) III di Palembang, 22 September-1 Oktober 2013.

Indonesia akan mengirim empat atlet putri yang terdiri dari Ayu Fani Damayanti, Lavinia Tananta, Vita Taher, dan Cynthia Melita yag sebelumnya telah melakukan uji coba di Korea Selatan selama dua pekan pada Agustus lalu.

"Peluang tim putri kita sangat besar, harapannya mereka bisa menang tiga medali emas di tunggal putri, ganda putri, dan beregu," kata Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti, Johanes Susanto, ditemui ANTARA News di kantor Pelti, di Jakarta, Rabu.

Sementara pada tim putra diperkuat oleh tim Piala Davis Indonesia antara lain Christopher Rungkat, Elbert Sie, Wisnu Adi Nugroho, dan David Agung Susanto. Peluang tim putra, lanjut Johanes, agak sulit namun diharapkan bisa memboyong dua medali emas.

"Kalau putra tidak begitu berpeluang. Ada negara Pakistan yang sepertinya terbaik. Tetapi diharapkan dapat dua medali emas meskipun kita tidak targetkan pada nomor apa," ujar Johanes.

Sebanyak 14 negara yang tergabung dalam anggota Organisasi Kerja Sama Islam itu akan bersaing. Tim tenis putri Indonesia masih menjalani latihan usai kepulangan mereka dari uji coba turnamen di Korea Selatan.

Sementara tim tenis putra baru akan latihan kembali Kamis (19/9) besok karena baru tiba di Indonesia usai berlaga di babak play-off Grup I Asia/Oceania Piala Davis di lapangan tenis Kaohsiung Yangming, Kota Kaohsiung, Taiwan 13-15 Setember lalu. Pada pertandingan yang menjadi pertaruhan Indonesia di Grup I itu, Tim Piala Davis Indonesia menelan kekalahan telak 0-3 dari Taiwan sehingga terlempar di Grup II.

"Tim putra akan kembali latihan lagi besok," ujar Pelatih Tim Tenis Putra Indonesia, Febi Widianto, kepada ANTARA News.

Dana belum cair Sementara itu, kondisi lapangan tenis yang terletak di Komplek Olahraga Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan menurut Johanes yang bertindak sebagai panitia pelaksana belum sepenuhnya siap.

"Dana hingga hari ini belum turun karena net belum ada. Di sanaada net, tetapi tidak memenuhi syarat. Maka kami dari Pelti terpaksa membelikan terlebih dahulu sebanyak enam net untuk enam lapangan utama," ujar Johanes yang merinci harga satu net senilai Rp 1,8 juta. Sedangkan pelunasan dana untuk biaya tiket, tambah Johanes, baru akan diganti di Palembang.