Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Anas Urbaningrum menilai, pencopotan Sekretaris Fraksi PD Saan Mustopa dan Ketua Komisi III DPR RI Gede Pasek Suardika tak lain karena korban "manajemen paranoid".
"Hanya korban dari manajemen paranoid," kata Anas melalui pesan singkat BBM, Jakarta, Rabu.
Ditambahkannya, Partai Demokrat saat ini tak lagi menggunakan azaz meritokrasi.
"Pokok masalahnya adalah bahwa kacamata meritokrasi diganti dengan jilatokrasi. Yang cakap, berprestasi dan loyal pada tugas malah diganti dengan alasan katrok yang dicari-cari," ujar Anas.
Saan dan Pasek dicopot dari jabatannya karena diketahui menghadiri deklarasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang didirikan oleh Anas. Namun, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf membantah hal tersebut.
"Ini hanya rotasi dan rotasi sebuah keniscayaan. Kita berikan kesempatan kepada anggota DPR RI yang lain untuk menduduki jabatan di komisi-komisi dan alat kelengkapan dewan. Jadi tak ada hubungan dengan PPI," kata Nurhayati.
Sekretaris Fraksi PD, Saan Mustopa digantikan Tengku Riefky Pasha. Selanjutnya, Ketua Komisi III yang dijabat oleh Pasek Suardika diganti oleh Ruhut Sitompul. Lalu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI diisi oleh Azzam Natawijaya yang menggantikan Benny K Harman.
Anas : Saan dan Pasek korban managemen paranoid
18 September 2013 20:45 WIB
Anas Urbaningrum (ANTARA/Ridhwan Ermalamora Siregar/HO)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: